Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,8 Persen di 2023

Kompas.com - 19/12/2022, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi sebesar 4,8 persen. Sebelumnya, pada laporan September 2022 lalu, bank multilateral itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun depan.

Mengutip laporan Asian Development Outlook edisi Desember 2022, Senin (19/12/2022), laju ekonomi Indonesia pada tahun ini mampu terjaga di kisaran 5 persen di tengah volatilitas ekonomi global. Sehingga pada akhir 2022 diperkirakan ekonomi RI mampu tumbuh 5,4 persen.

Namun, terus berlanjutnya gejolak ekonomi global di tahun depan, membuat ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi hanya sebesar 4,8 persen. Hal ini seiring dengan terjadinya pelemahan ekonomi di negara-negara maju.

Baca juga: Bank Dunia Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Jadi 5,2 Persen

"Pada tahun 2023, pertumbuhan akan tertahan oleh melambatnya ekspor barang seiring dengan melemahnya ekonomi negara maju," tulis ADB dalam laporannya dikutip Senin (19/12/2022).

Kondisi pengetatan kebijakan fiskal dan moneter juga akan turut berperan menekan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Seperti diketahui, pemerintah perlu mengembalikan defisit anggaran ke level di bawah 3 persen terhadap PDB. Di sisi lain, tren kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar diperkirakan masih akan berlanjut.

Kendati begitu, ADB menilai konsumsi swasta yang kembali ke tren pertumbuhan bakal menopang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Baca juga: BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,5 Persen pada 2024

Sejalan dengan proyeksi ekonomi RI yang turun, perkiraan inflasi Indonesia pada 2023 juga direvisi ke bawah menjadi sebesar 5 persen. Pada laporan sebelumnya ADB memperkirakan inflasi RI bisa mencapai 5,1 persen pada tahun depan.

"Kondisi pasokan yang cukup menahan harga pangan, ekspektasi inflasi yang stabil, dan bank sentral telah memulai babak preemptive kebijkan kenaikan suku bunga kebijakan, maka proyeksi inflasi untuk 2023 direvisi turun sedikit menjadi 5 persen," ungkap ADB.

Adapun untuk tahun 2022, laju inflasi Indonesia diperkirakan bank multilateral itu menjadi rata-rata 4,2 persen, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,6 persen. Namun, proyeksi itu tetap lebih tinggi dari target Bank Indonesia yang di kisaran 2 persen-4 persen.

Baca juga: Jokowi: KUR Klaster Perkuat UMKM untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com