Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Ungkap 4 Tantangan Hilirisasi Industri

Kompas.com - 21/12/2022, 14:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan terdapat 4 tantangan yang dihadapi dalam rangka program hilirisasi industri. Tantangan pertama adalah sumber daya manusia (SDM).

Agus Gumiwang menambahkan, tiap tahunnya dibutuhkan 16.000 tenaga kerja baru untuk mendukung program hilirisasi. Hal itu dia kemukakan di Outlook Perekonomian Indonesia 2023 berlangsung di Jakarta.

"Tantangan yang dihadapi di lapangan terhadap program hilirisasi yang pertama ingin saya sampaikan challenge-nya adalah sumber daya manusia tentu yang kompeten, sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas, dan juga kapabilitas. Tiap tahun, dibutuhan at least (sekitar) 16.000 tenaga kerja baru mengisi sektor manufaktur termasuk di dalamnya hilirisasi," ucapnya, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Sebut Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tertinggi Sedunia, Jokowi: Karena Hilirisasi

Tantangan kedua yakni perluasan kerja sama internasional. Dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat membuka pasar ekspor baru. Pemerintah kini menargetkan dua negara yang menjadi pasar ekspor.

"Ini ada dua target kita yakni Eropa dan Afrika. Oleh sebab itu, pemerintah sekarang kebetulan kami baru kembali dari Brussel menemani Bapak Presiden. Dari situ banyak kepentingan yang membahas perjanjian atau FDA IU-CEPA yang tentu membawa manfaat sangat besar bagi kedua belah pihak khususnya industri manufaktur agar kita bisa lebih mudah mengirim ke Eropa sebagai market yang cukup besar. Afrika juga sebagai negara non-tradisional market yang perlu kita ekspor secara serius," kata Agus.

Kemudian tantangan yang ketiga adalah insentif. Menurut dia, dibutuhkan insentif untuk menarik minat investor.

Baca juga: Rekomendasi Rakornas Investasi: Tetap Pertahankan Hilirisasi


"Harus investor friendly dan juga market friendly. Paling penting kita bisa melakukan brenchmarking (perbandingan) terhadap negara-negara lain, kebijakan apa saja yang diberikan oleh negara lain untuk mendukung pertumbuhan manufaktur di negaranya masing-masing," ujarnya.

Tantangan keempat yaitu tekanan dari negara luar terutama mengenai perdagangan. Beberapa waktu lalu, penghentian ekspor nikel oleh pemerintah digugat oleh Uni Eropa (UE) di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Nikel contohnya, kita digugat di WTO, kita kalah dan kita sekarang sedang mengajukan banding. Tetapi tidak membuat program hilirisasi nikel kita berhenti, tetap jalan terus menjadi negara berkedaulatan," kata Agus.

Baca juga: Kalah Gugatan soal Nikel di WTO, Indonesia Akan Terus Jalankan Hilirisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com