Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berencana Setop PPKM, Gubernur BI: Berdampak Positif Pada Ekonomi RI

Kompas.com - 22/12/2022, 18:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan berdampak positif kepada perekonomian nasional jika terlaksana.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dengan berakhirnya masa PPKM maka mobilitas masyarakat akan kembali normal sehingga akan meningkatkan pertumbuhan konsumsi, terutama konsumsi pemerintah.

"Tentu saja rencana pencabutan larangan PPKM terhadap ekonomi indonesia akan berdampak positif karena mobiltas manusia. Aktivitas ekonomi keuangan akan meningkat dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk lebih baik," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Mereda, Jokowi: Mungkin Akhir Tahun Akan Dinyatakan PPKM Berhenti

Dia bahkan memperkirakan, jika pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mulanya diperkirakan berada di titik tengah 4,5-5,3 persen yakni 4,9 persen, dengan adanya pencabutan PPKM maka pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi lagi.

"Kalau konsumsi ini bisa terus meningkat dengan adanya pencabutan PPKM, tentu saja pertumbuhan ekonomi kita akan cenderung berada di sekitar 5 persen," ungkapnya.

Proyeksi yang positif itu, tentu akan didukung oleh koordinasi dan sinergi antara BI dan pemerintah.

BI sendiri telah menyiapkan bauran kebijakan di tahun depan untuk memperkuat ketahanan, pemulihan, dan kebangkitan perekonomian Indonesia di tengah pelambatan ekonomi global dan risiko resesi di beberapa negara.

Adapun kebijakan moneter akan diarahkan untuk menjaga stabilitas sedangkan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, dan ekonomi keuangan inklusif dan hijau akan diarahkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

"Termasuk juga tadi kami sampaikan kenapa kami menaikkan suku bunga BI rate secara terukur dengan mencermati dan juga lebih rendahnya realisasi inflasi maupun ekspektasi inflasi dari perkiraan," tukasnya.

Baca juga: BI Kerek Suku Bunga, IHSG Ditutup Menguat

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan seiring semakin melandainya kasus harian Covid-19, ada potensi Indonesia akan segera mengakhiri masa PPKM.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus harian Covid-19 tercatat sebanyak 1.233 orang per 17 Desember 2022. Di sisi lain, angka pasien sembuh sebanyak 2.369 orang dan pasien meninggal 22 orang.

Jokowi bilang, tingkat kasus harian saat ini sangat terkendali dibandingkan saat masuknya varian Delta yang penularannya mencapai 56.000 kasus per hari, serta saat masuknya varian Omicron mencapai 64.000 kasus per hari.

"Kemarin kasus harian kita berada di 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PPKM. Perjalanan seperti itu, harus kita ingat betapa sangat sulitnya," ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Melambat, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Hanya 2,6 Persen pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com