Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi "Masa Tunggu" dalam Produk Asuransi?

Kompas.com - 10/01/2023, 07:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk asuransi jiwa dan kesehatan lazim memiliki ketentuan masa tunggu (waiting period) di dalam ketentuannya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan, masa tunggu sendiri memiliki beberapa fungsi dan manfaat untuk perusahaan asuransi dan nasabah asuransi.

"Ketentuan masa tunggu dilakukan untuk menghindari niat tidak baik yang dilakukan oknum masyarakat melalui pembelian produk asuransi," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Menilik Kasus Penyakit Indra Bekti, Apa Saja Penyebab Klaim Asuransi Ditolak?

Ia menjelaskan, ketentuan masa tunggu juga dapat mempermudah proses underwriting jadi lebih cepat. Proses underwriting disebut juga proses penilaian risiko yang dapat diterima perusahaan asuransi dan menentukan besaran premi.

Tak hanya itu, Togar menjelaskan, masa tunggu juga memberikan manfaat kepada calon nasabah. Pasalnya nasabah memiliki kemungkinan untuk tidak perlu melakukan proses pengecekan kesehatan atau medical check up.

"Dengan begitu proses penutupan asuransinya bisa lebih cepat dan preminya bisa lebih murah," imbuh dia.

Baca juga: Perang Tarif Asuransi, Menguntungkan atau Merugikan Nasabah?

Namun begitu, Togar menekankan, calon nasabah perlu benar-benar memahami ketentuan pada kondisi tersebut.

Adapun untuk mengantisipasi adanya penolakan klaim terkait dengan masa tunggu ini, Togar bilang, masyarakat harus bersikap jujur dalam mengisi formulir pengajuan asuransi jiwa.

Hal ini bertujuan agar proses underwriting oleh perusahaan dapat menghasilkan ketentuan yang berimbang untuk nasabah dan perusahaan asuransi.

"Hasil underwriting juga akan dituangkan ke dalam polis dan menjadi pertimbangan utama saat pengajuan klaim," kata dia.

Baca juga: Atur Keuangan, Sisihkan 10 Persen Gaji untuk Proteksi Asuransi

 


Togar berpesan, masyarakat perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan proteksinya sebelum menetapkan produk asuransi yang akan dibeli. Dengan begitu, manfaat asuransi aakan lebih maksimal sesuai kebutuhannya.

"Calon nasabah juga wajib membaca dan memahami isi polis dalam jangka waktu free look period yang diberikan oleh perusahaan, sehingga tidak menimbulkan perselisihan pada saat pengajuan klaim," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com