Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bertemu Menteri ESDM Tanzania, Jajaki Kerja Sama di Sektor Energi

Kompas.com - 09/02/2023, 21:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kedatangan Menteri ESDM Republik Tanzania, January Yusuf Makamba di Kantor Kemenko Marves Jakarta, Kamis (9/2/2023).

"Sebuah kehormatan bagi saya untuk menerima beliau setelah sebelumnya pada saat kunjungan Afrika yang lalu saya begitu dihargai dengan diterima langsung Presiden Kenya, Perdana Menteri DRC, Presiden Zimbabwe serta bertemu Presiden DRC di Davos," kata dia dalam keterangan Instagramnya.

Luhut mengungkapkan pertemuan itu menjajaki kerja sama kedua negara di sektor energi. Kepada Menteri ESDM Tanzania, Luhut juga bercerita mengenai keberhasilan Indonesia mendorong hilirisasi.

Baca juga: Dapat Restu Luhut, Tarif Baru Masuk Borobudur Diperkirakan Rp 150.000

"Hari ini kami membahas beberapa potensi kerja sama di sektor energi dan sumber daya mineral, saya juga membagikan pengalaman Indonesia yang telah berhasil mendorong hilirisasi mineral khususnya nikel sehingga bisa menikmati peningkatan ekspor produk turunan nikel sebanyak 33,8 miliar dollar AS di tahun 2022 lalu," kata Luhut.

"Dengan berada dalam kondisi yang sama seperti ini, saya berharap hubungan kerja sama yang saling menguntungkan bisa diwujudkan oleh Indonesia, Tanzania dan beberapa negara Afrika lainnya sehingga kedaulatan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan berkeadilan bisa dinikmati oleh seluruh negara di dunia," sambung Luhut.

Luhut mengatakan, keakraban Indonesia dengan dengan negara-negara Afrika sudah terjalin sejak 68 tahun silam. Hal itu berawal saat Presiden Soekarno karena membakar semangat para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika lewat pidatonya di Konferensi Asia-Afrika di Bandung.

Baca juga: Luhut Ancam Sikat Perusahaan Penimbun MinyaKita


"Salah satu kalimat beliau yang saya ingat adalah kita semua (bangsa-bangsa Asia dan Afrika) dipersatukan oleh hal-hal yang lebih penting daripada yang tampak memisahkan kita. Rasa senasib dan sepenanggungan itulah kemudian melahirkan Dasasila Bandung yang menyatukan negara-negara Asia Afrika melawan penjajahan," kata Luhut.

Menurut Luhut, semangat dari Konferensi Asia Afrika tersebut mengilhami terbentuknya South-South Cooperation, khususnya dengan negara-negara Afrika. Karena itulah kata Luhut, hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika perlu terus dipelihara serta ditingkatkan.

"Hal ini perlu di eksplorasi lebih lanjut karena sebagai sesama negara-negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam, Afrika bisa jadi mitra dagang yang saling melengkapi dan dapat bersama-sama melakukan konsolidasi di tingkat Internasional," ujarnya.

Baca juga: Luhut: 2024 Tidak Ada Proyek Mangkrak, Termasuk 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com