Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham GOTO ARB 2 Hari Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 10/02/2023, 17:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali tertekan pada Jumat (10/2/2023) hari ini. Bahkan, saham GOTO kembali menyentuh level batas bawah perdagangan harian atau auto reject bawah (ARB).

Melansir data RTI, saham perusahaan penyedia super apps itu langsung ambles pada pembukaan perdagangan. Pada pagi hari ini, saham GOTO dibuka pada level Rp 105 atau melemah 6,25 persen dari posisi Rp 112.

Saham GOTO pun langsung terkena ARB. Ini terlihat dari data transaksi saham yang hanya memperlihatkan order offer. Hingga penutupan sesi I, terdapat 25,91 juta lot antrian jual pada harga Rp 105 per saham.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Saham ARTO, UNVR, dan GOTO Anjlok Lebih dari 6 Persen

Adapun saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 9.976 kali. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 675,82 juta saham dengan nilai mencapai Rp 70,96 miliar.

Asal tahu saja, pada perdagangan Kamis (9/2/2023) kemarin, saham GOTO juga terkena ARB. Tercatat pada perdagangan kemarin saham GOTO melemah 6,67 persen ke Rp 112 per saham.

Praktisi sekaligus Founder WH Project William Hartanto mengatakan, sejak awal pekan ini tingkat penjualan saham GOTO memang masif. Bahkan, saham GOTO kerap masuk ke dalam daftar saham paling banyak dilepas oleh investor asing.

"Sudah terlihat distribusi atau penjualan masif sejak awal pekan," katanya, kepada Kompas.com.

Menurutnya, pelemahan IHSG disebabkan oleh adanya aksi penjualan panik atau panic selling. Ini kemudian memicu besarnya antrian jual saham GOTO.

Baca juga: GoTo Tambah Komisaris, Ada Agus Marto, Patrick Walujo, hingga Winato Kartono

Sentimen negatif memang datang dari global, di mana saham-saham teknologi yang terdaftar di Nasdaq mengalami koreksi selama beberapa hari terakhir. Koreksi ini terjadi setelah bank sentral AS, The Federal Reserve, kembali menyatakan komitmennya untuk mengakhiri laju inflasi melalui kebijakan pengetatan moneter.

"Jadi saya simpulkan ini sebagai panic selling saja," katanya.

Adapun Saham GOTO ARB berturut-turut terjadi setelah perusahaan mengumumkan perombakan dan penambahan jumlah komisaris pada Rabu (8/12/2023) lalu. Dalam pengumuman tersebut, terdapat nama-nama besar yang akan mengisi jajaran komisaris GOTO, seperti Agus Martowardojo dan Patrick Walujo.

Namun, William menilai, pengumuman tersebut seharusnya tidak berkaitan dengan koreksi GOTO. Sebab, nama-nama besar yang masuk dalam jajaran komisaris GOTO seharusnya bisa menjadi katalis bagi perusahaan.

"Kalaupun market merespons negatif, tidak menjadi alasan untuk penjualan sebesar itu sampai 2 hari ARB," katanya.

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta menilai, penunjukan nama-nama besar untuk dewan komisaris GOTO bisa menjadi sentimen positif bagi perusahaan. Namun demikian, kinerja keuangan perusahaan masih menjadi perhatian utama investor.

"Investor berharap ke depannya fundamental membaik sehingga hal tersebut bisa tercermin dari kinerja pergerakan harga sahamnya," ucapnya di Jakarta.

Baca juga: Soal Saham GOTO Sempat ARB, Investor Awal Gojek: Ini Hanya Masalah Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com