JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau Satgas BLBI memanggil kelompok 9 debitur terkait penagihan piutang negara. Total nilai piutang tersebut mencapai Rp 473,53 miliar.
Secara rinci, nilainya terdiri dari Rp 323,42 miliar dan 9,94 juta dollar AS atau sekitar Rp 150,10 miliar (asumsi kurs Rp 15.100 per dollar AS).
Pengumuman pemanggilan para debitur BLBI dimuat dalam sebuah harian nasional dalam dua hari berturut-turut. Pengumuman itu ditandatangani pula oleh Ketua Harian Satgas BLBI Rionald Silaban.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah akan Terus Kejar dan Sita Aset Obligor BLBI yang Tidak Kooperatif
Para pihak yang dipanggil diminta untuk datang dan bertemu pihak Satgas BLBI yaitu Kelompok Kerja Tim B Satgas BLBI atau Ketua Pokja Penagihan dan Litigasi Tim C sesuai waktu yang telah ditentukan. Lokasi pertemuannya yakni di Ruang Rapat Satgas BLBI yang ada dikawasan Kemenko Perekonomian.
"Dalam hal saudara/i tidak memenuhi kewajiban penyelesaian hak tagih negara, maka akan dilakukan tindakan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Demikian pengumuman untuk dipenuhi," tulis pengumuman itu dikutip Jumat (10/2/2023).
Berikut rincian 9 debitur yang dipanggil oleh Satga BLBI:
1. PT Oerip Mangkoedijaya
Pemanggilan ditujukkan kepada pengurus PT Oerip Mangkoedijaya yakni Sumyaryo Mangkudijaya Sumiskum, Puspahadi Boenjamin, Prasetiono Sumiskum, dan Roy Joeli Soeharjanto sebagai direksi, serta Lubna Sumyaryo sebagai komisaris.
Baca juga: 7 Aset Eks Debitur BLBI Jadi Milik Pemerintah
Satgas BLBI memanggil mereka pada hari ini Jumat (10/2/2023), pukul 14.00 WIB sampai selesai.
Agenda pertemuan itu yakni penyelesaian hak tagih negara terhadap PT Oerip Mangkoedijaya, dengan nilai sebesar Rp 31,04 miliar dan 720.768 dollar AS (belum termasuk biad 10 persen).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.