Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Jaringan di Indonesia Timur, Indosat Anggarkan Capex Rp 13 Triliun

Kompas.com - 13/02/2023, 19:10 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH) berencana untuk memperkuat jaringan di kawasan Indonesia Timur. Ini merupakan salah satu fokus perusahaan semenjak aksi merger pada awal tahun lalu.

Presiden Director Indosat Ooredo Hutchison Vikram mengatakan, untuk mendukung fokus tersebut perusahaan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 13 triliun pada tahun ini.

"Ini capexnya difokuskan pembangunan di daerah Timur, memantapkan jaringannya," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Pendapatan 2022 Melesat 48,9 Persen, Laba Bersih Indosat Justru Susut Jadi Rp 4,72 Triliun

Lebih lanjut Ia bilang, Kepulauan Nusa Tenggara akan menjadi fokus perusahaan. Kemudian, pembangunan akan dilanjutkan ke Papua.

"Dan memerdekakan Kalimantan dengan IOH," katanya.

"Ini tentang bagaimana jaringan bisa dinikmati dengan baik sama kualitasnya dengan Jakarta dan Surabaya," tambahnya.

Baca juga: Kenapa Jaringan Indosat Lemot padahal Kuota Internet Masih Banyak? Ini 4 Cara Mengatasinya

 


Pada kesempatan yang sama, Chief Financial Officer Indosat Nicky Lee Chi Hung menjelaskan, perusahaan akan menggunakan capex yang disiapkan untuk digitalisasi layanan perusahaan. Ini dibarengi dengan pemerataan pembangunan infrastruktur.

"Kita akan fokus pada jaringan di tempat-tempat IOH belum ada, kita ada network rollout tetap untuk tahun ini," katanya.

Adapun sepanjang tahun 2022, Indosat mencatatkan kenaikan jaringan. Ini terefleksikan dari jumlah base transceiver stations atau BTS berbasis 4G yang meningkat sebesar 90,9 persen menjadi 137.037 unit.

Baca juga: PHK Lebih dari 300 Karyawan, Indosat Beri Pesangon hingga 75 Kali Lipat Gaji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com