Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkuat Jaringan di Indonesia Timur, Indosat Anggarkan Capex Rp 13 Triliun

Presiden Director Indosat Ooredo Hutchison Vikram mengatakan, untuk mendukung fokus tersebut perusahaan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 13 triliun pada tahun ini.

"Ini capexnya difokuskan pembangunan di daerah Timur, memantapkan jaringannya," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Senin (13/2/2023).

Lebih lanjut Ia bilang, Kepulauan Nusa Tenggara akan menjadi fokus perusahaan. Kemudian, pembangunan akan dilanjutkan ke Papua.

"Dan memerdekakan Kalimantan dengan IOH," katanya.

"Ini tentang bagaimana jaringan bisa dinikmati dengan baik sama kualitasnya dengan Jakarta dan Surabaya," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Chief Financial Officer Indosat Nicky Lee Chi Hung menjelaskan, perusahaan akan menggunakan capex yang disiapkan untuk digitalisasi layanan perusahaan. Ini dibarengi dengan pemerataan pembangunan infrastruktur.

"Kita akan fokus pada jaringan di tempat-tempat IOH belum ada, kita ada network rollout tetap untuk tahun ini," katanya.

Adapun sepanjang tahun 2022, Indosat mencatatkan kenaikan jaringan. Ini terefleksikan dari jumlah base transceiver stations atau BTS berbasis 4G yang meningkat sebesar 90,9 persen menjadi 137.037 unit.

https://money.kompas.com/read/2023/02/13/191000626/perkuat-jaringan-di-indonesia-timur-indosat-anggarkan-capex-rp-13-triliun

Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke