Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Ambles 1,27 Persen ke 6.785,84

Kompas.com - 22/02/2023, 11:49 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (22/2/2023) ditutup melemah. Pada paruh pertama perdagangan, indeks saham memasuki level psikologis 6.700.

Melansir data RTI, IHSG dibuka melemah ke 6,856,02. Setelah itu, indeks saham terus melemah dan meninggalkan level 6.800. Pada akhirnya, sesi I perdagangan ditutup melemah 87,56 poin atau 1,27 persen ke 6.785,84.

Statistik bursa menunjukkan 146 saham menguat, 359 melemah, dan 191 lainnya stagnan. Jumlah transaksi siang ini terpantau mencapai Rp 4,86 triliun dengan volume transaksi mencapai 11,50 miliar saham.

Baca juga: Ini 10 Saham Paling Banyak Dilepas Asing pada Perdagangan Kemarin

Data BEI menunjukkan, seluruh indeks sektoral melemah, dengan sektor teknologi terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 2,54 persen. Mengekor, sektor kesehatan ambles 2,1 persen dan sektor infrastruktur terkoreksi 1,53 persen.

Saham Kalbe Farma (KLBF) menjadi top loser indeks LQ45 dengan koreksi sebesar 6,99 persen ke Rp 2.130. Mengekor, saham Bank Jago (ARTO) turun 6,76 persen ke Rp 2.760 dan Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 2,76 persen ke Rp 8.800.

Sementara itu saham Adaro Energy (ADRO) menjadi top gainer dalam indeks yang sama, dengan kenaikan sebesar 1,42 persen ke Rp 2.860. Kemudian, saham Indo Tambangraya (ITMG) naik 0,71 persen ke Rp 35.400 dan Surya Esa Perkasa (ESSA) menguat 0,54 persen ke Rp 930.

Koreksi IHSG mengekor mayoritas bursa regional Asia. Indeks Nikkei melemah 1,26 persen, Shanghai Komposit terkoreksi 0,25 persen, Straits Times turun 0,18 persen, sementara Hang Seng Hong Kong menguat tipis 0,03 persen.

Baca juga: Orang Terkaya RI Masih Rajin Koleksi Saham BYAN di Tengah Pelemahan Harga yang Dialami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com