Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Data Ganda Pemudik, Kemenhub Imbau Kementerian dan BUMN Gunakan Aplikasi MitraDarat

Kompas.com - 14/03/2023, 05:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pertama kalinya membuat aplikasi MitraDarat untuk pendaftaran mudik gratis 2023 secara online.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, saat ini pendaftaran melalui aplikasi MitraDarat hanya untuk mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kemenhub, pemerintah, dan Pemprov DKI Jakarta.

Namun, dia bilang, rencananya aplikasi MitraDarat ini dapat digunakan untuk pendaftaran mudik gratis 2023 untuk kementerian, instansi, dan badan usaha lainnya.Baca juga: Anggarkan Rp 20 Miliar, Ditjen Hubdat Kemenhub Sediakan Kuota Mudik Gratis 2023 Sebanyak 24 Ribu

"Kami akan mengimbau kepada badan usaha-badan usaha atau kementerian dan instansi lain yang ingin menyediakan mudik gratis juga bisa menggunakan aplikasi yang kami buat. Sehingga kita bisa tahu berapa jumlah pemudik dan ke mana saja mudiknya kita bisa mendata," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Dengan terintegrasinya sistem pendaftaran mudik gratis 2023, diharapkan dapat meminimalisir satu pemudik mendaftar di dua atau lebih program mudik gratis yang berbeda.

Pasalnya, berkaca dari penyelenggaraan mudik gratis tahun-tahun sebelumnya, banyak peserta yang mendaftar di dua atau lebih program mudik yang berbeda.

Hal ini membuat program mudik gratis tidak efisien karena banyak kursi kosong yang tidak ditempati pemudik karena pemudik lebih memilih program mudik gratis di tempat lain.

Padahal tujuan penyelenggaraan mudik gratis ialah untuk mengurangi pemudik dengan sepeda motor sehingga dapat menekan angka kemacetan dan kecelakaan lalu lintas selama periode mudik lebaran.

"Jadi diharapkan kursi yang disediakan untuk mudik, itu secara maksimal juga terisi oleh saudara-saudara kita yang melaksanakan mudik. Jadi tidak ada yang kursinya kosong," ucapnya.

Untuk itu, dalam pendaftaran mudik gratis 2023, masyarakat diminta untuk mendaftar dengan nomor induk kependudukan (NIK) agar dapat dengan mudah terdeteksi oleh sistem aplikasi apabila sudah terdaftar di program mudik gratis lainnya.

"Diharapkan tidak ada tumpang tindih masyarakat yang bisa mendaftar di lain tempat karena nanti akan menggunakan NIK. Jadi 1 orang mendaftar kepada 1 objek untuk melakukan mudik, jadi tidak ke objek-objek lain," tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 123,8 juta orang.

Adapun 5 moda transportasi terbanyak yang dipilih pemudik tahun ini ialah mobil pribadi 27,32 juta, sepeda motor 25,13 juta, bus 22,77 juta, kereta api antarkota 14,47 juta, dan mobil sewa 9,53 juta.

Baca juga: Mudik Gratis 2023 Dibuka Pukul 14.00 WIB Siang Ini, Simak Rute, Syarat, dan Cara Daftarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com