Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Kasus Silicon Valley Bank, Sri Mulyani Jaga agar Masyarakat Tak Khawatir

Kompas.com - 15/03/2023, 15:50 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan, akan terus memonitor perkembangan kasus penutupan Silicon Valley Bank (SVB) beserta dampaknya. Langkah itu dilakukan meskipun penutupan bank asal Amerika Serikat (AS) itu tidak berdampak langsung ke Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, SVB merupakan bank yang relatif kecil, dengan total aset sekitar 200 miliar dollar AS.

Meskipun demikian, penutupan tersebut telah menimbulkan transmisi dari persepsi dan psikologi yang mengguncang sektor keuangan Negeri Paman Sam.

"(Penutupan SVB) telah menimbulkan guncangan yang sangat signifikan dari sisi kepercayaan deposan di AS," kata dia, dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Luhut: Kita Tidak Boleh Jemawa, Harus Super Hati-hati

Penutupan bank spesialis startup itu diyakini Sri Mulyani tidak akan berdampak langsung ke RI. Pasalnya, SVB tidak memiliki afiliasi langsung ke bank di Tanah Air.

Namun demikian, Sri Mulyani bilang, pemerintah akan terus memantau perkembangan kasus tersebut. Sebab menurutnya dalam kondisi yang tidak rasional, utamanya terkait kekhawatiran masyarakat, berpotensi menjadi sentimen tersendiri.

"Tentu kami di KSSK nanti dengan OJK, BI, dan LPS juga akan terus memonitor perkembangan yang ada agar meyakinkan bahwa agar penularan kondisi itu tidak terjadi," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Penjelasan Sri Mulyani soal Bangkrutnya Silicon Valley Bank

Dampak kolapsnya Silicon Valley Bank ke perbankan RI

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, industri perbankan tanah air memiliki kondisi yang kuat dan stabil.

Dengan begitu, penutupan SVB diperkirakan tidak berdampak langsung terhadap Perbankan Indonesia yang tidak memiliki hubungan bisnis, facility line maupun investasi pada produk sekuritisasi SVB.

“Penutupan SVB tidak akan berdampak langsung terhadap industri perbankan Indonesia. Masyarakat dan Industri diharapkan tidak terpengaruh terhadap berbagai spekulasi yang berkembang,” kata Dian dalam siaran pers, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Sentimen Silicon Valley Bank, Bikin Saham-saham Perbankan di Wall Street Ambruk


Berbeda dengan SVB dan perbankan di AS umumnya, Dian menambah, bank-bank di Indonesia tidak memberikan kredit dan investasi kepada perusahaan technology startups maupun kripto.

Dian juga menyebut, OJK telah melakukan langkah-langkah yang mendasar dalam rangka penguatan kelembagaan.

Selain itu, OJK juga sudah memperkuat infrastruktur hukum dan penguatan tata kelola serta perlindungan nasabah yang telah menciptakan sistem perbankan yang kuat, resilien dan stabil sejak krisis keuangan tahun 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com