Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bikin Konten Medsos untuk Bisnis Ala Raditya Dika

Kompas.com - 16/03/2023, 18:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan dan Lebaran 2023, pelaku usaha UMKM perlu mempersiapkan diri agar bisa meraih keuntungan yang maksimal di tengah tumbuhnya permintaaan di masyarakat.

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menggaet pembeli adalah dengan menyiapkan konten media sosial yang menarik.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, berdasarkan hasil riset Kemenparekraf, ditemukan konten sosial media yang interaktif dan atraktif akan menopang 65 persen dari peningkatan omzet sebuah usaha.

Baca juga: Asa Ibu-ibu Keluarga Prasejahtera Buka Usaha dengan Pembiayaan Syariah

Lalu bagaimana caranya membuat konten media sosial yang menarik demi menunjang kenaikan omzet bisnis selama Ramadhan?

Content Creator Raditya Dika mengatakan, sebelum memproduksi konten media sosial, pelaku usaha perlu untuk terlebih dahulu menentukan masalah apa yang bisa dipecahkan dengan produk usahanya.

"Kita harus tahu produk kita bisa mecahin masalah apa?" ujar dia dalam acara Ruang Belajar GoSend, Rabu (16/3/2023).

Setelah mengetahui hal tersebut, pelaku usaha harus mulai membuat alur cerita terkait konten yang akan dibuat.

Pria yang karib disapa Radit ini bilang, pelaku usaha bisa menggunakan patron alur dengan karakter + tujuan + halangan + brand sebagai hero.

"Misalkan UMKM punya produk baju formal yang harganya murah, ya bikin aja di IG misalnya tentang dua orang yang ingin keliatan sukses di reunian SMA tapi uangnya pas-pasan," ujar dia.

"Ya brand kalian sebagai kemeja formal murah ini masuk ke situ, yang look-nya lebih mahal daripada harganya," timpal dia.

Radit menceritakan, format ini tidak hanya berlaku untuk video, bahkan tulisan, foto, dan gambar juga bisa menggunakan format tersebut.

Hal ini, Radit bilang akan lebih menarik ketimbang sebuah produk yang masuk ke media sosial dengan hanya menjual fitur dari produknya, misalnya menyebut produknya paling pedas atau paling enak.

"Yang penting itu story apa yang mau dibangun, masalah apa yang mau dipecahkan, bagaimana kita beda dengan kompetitor lain," jelas dia.

Selanjutnya, pelaku UMKM perlu menentukan siapa pasarnya. Hal ini akan menentukan bahasa seperti apa yang akan digunakan di dalam penulisan materi promosinya.

"Tentukan buyer's persona atau target market, pakai bahasa yang relevan dengan mereka," tutur dia.

Terakhir, Radit juga berpesan masa Lebaran dan Idul Fitri merupakan kesempatan bagi UMKM untuk dapat berlomba membuat konten yang yang menarik untuk memasarkan produknya.

Baca juga: Kisah Maryani Kembangkan Bisnis Pempek Hafish, Dulu Pinjam Modal Rp 4 Juta, Kini Omzet Rp 30 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com