Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Sebut Ada 107 Rencana IPO di Bursa Efek Sebesar Rp 123,83 Triliun

Kompas.com - 04/04/2023, 09:46 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, dana yang terhimpun melalui pasar modal tercatat sebesar Rp 54,24 triliun sampai 31 Maret 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, OJK juga mencatat terdapat 24 emiten baru yang melantai di bursa atau melakukan initial public offering (IPO).

"Di pipeline, masih terdapat 107 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 123,83 triliun," ujar dia dalam dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK), Senin (3/4/2023).

Baca juga: OJK: Dampak Masalah Bank di AS dan Eropa Relatif Terbatas pada Perbankan Indonesia

Ia menambahkan, OJK juga mencatat penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF) telah menarik 16 penyelenggara yang sudah mendaftarkan izin dari OJK.

Dari jumlah tersebut, terdapat 276 penerbit, dan 145.908 pemodal dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 817,68 miliar.

SCF sendiri merupakan alternatif pendanaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Lebih lanjut, Inarno melaporkan, sejak 1 Januari sampai 31 Maret 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,66 persen, tetapi masih mencatat inflow dari investor non-resident sebesar Rp 6,62 triliun.

Sementara, di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 2,44 persen sepanjang tahun ke level 353,19.

Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp 384,04 miliar secara month to date (mtd) dan Rp 292,02 miliar secara year to date (ytd).

Di pasar Surat berharga negara (SBN), per 30 Maret 2023 non-resident baik secara mtd maupun ytd mencatatkan inflow sebesar Rp 11,98 triliun dan sebesar Rp 54,11 triliun.

"Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd turun sebesar 4,34 bps dan secara ytd menurun sebesar 13,92 bps," urai dia.

Lebih lanjut, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 30 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 502,8 triliun atau menurun 0,64 persen (mtd) dengan investor reksa dana membukukan net redemption sebesar Rp 4,44 triliun (mtd).

"Secara ytd, NAB reksa dana terkontraksi 0,41 persen dan mencatatkan net redemption sebesar Rp 2,86 triliun," pungkas dia.

Baca juga: OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,64 Persen, Tembus Rp 6.375,3 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com