Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksplorasi Migas, Kunci Ketahanan Energi RI Masa Depan

Kompas.com - 10/04/2023, 22:09 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Eksplorasi atau upayapenemuan cadangan minyak dan gas (migas) baru jadi kunci ketahanan energi RI di masa depan.

Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng mengatakan, hal ini tak terlepas dari estimasi kebutuhan energi pada 2050 mendatang berdasarkan proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN), yang mana migas diestimasi masih berkontribusi sebesar 44 persen dari total kebutuhan energi primer 1.000 juta ton setara minyak bumi (MTOE/Million tonnes of oil equivalent).

Sementara pada 2021 kontribusi migas sebesar 51 persen dari dari total kebutuhan energi primer 400 juta ton setara minyak bumi (MTOE/Million tonnes of oil equivalent).

"Pada 2050 kebutuhan energi meningkat 5 kali lipat dibanding 2021. Energi terbarukan diproyeksi naik tapi migas walau turun tetap dibutuhkan sampai 2050. Kalau tidak ada eksplorasi saat ini, kita bisa beli minyak dari negara lain di masa mendatang. Oleh sebab itu, Pertamina terus menggenjot upaya eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru," kata Muharram di Jakarta, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Cadangan Minyak RI Disebut Tinggal 10 Tahun Lagi, SKK Migas: Kami Terus Melakukan Eksplorasi

PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina menekankan bahwa eksplorasi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan industri hulu migas nasional melalui penemuan sumberdaya baru dengan besaran signifikan yang menjadi sumber energi nasional di masa mendatang.

"Indonesia punya 3,7 juta kilometer persegi rerata cadangan cekungan migas, oleh karena itu masih banyak pekerjaan eksplorasi yang harus dilakukan. Sebab baru 20 persen yang dieksplorasi," ujar Muharram.

"Karena negara ini butuh energi yang sangat besar, oleh karena itu eksplorasi migas jadi sangat penting sebagai tanggungjawab ketahanan energi yang utama."

Baca juga: Lemigas Kembangkan Beragam Inovasi untuk Jawab Tantangan Eksplorasi Migas

Strategi eksplorasi PHE

Lebih lanjut, Muharram mengatakan dalam menjalankan kinerja eksplorasi, PHE memiliki tiga strategi kunci eksplorasi.

Pertama, Sustain, yakni pengelolaan aset wilayah kerja (WK) eksisting, di mana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas.

Kedua, yaitu Growth, PHE mencari potensi eksplorasi di wilayah kerja yang baru dengan mengungkap cadangan sumberdaya baru yang dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. "Termasuk di luar negeri," lanjut Muharram.

Ketiga, dengan menerapkan Partnership guna melakukan sharing teknologi, risiko serta biaya. Sepanjang 2022, PHE telah menjalin dua partnership.

Baca juga: Pemerintah Minta Eksplorasi Migas di Aceh Terus Digenjot

Sepanjang tahun 2022, PHE berhasil menyelesaikan 17 sumur eksplorasi, 11 penemuan sumur eksplorasi dimana tiga di antaranya masuk kategori big fish, dan penambahan cadangan sumberdaya 2C (RR) sebesar 345 MMBOE.

Selain itu, pada Kuartal I 2023 PHE telah menyelesaikan pengeboran tiga sumur eksplorasi, dan melakukan validasi sumberdaya 2C (RR) berkategori big fish dari sumur temuan NSO R2 sebesar 53 MMBOE.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com