Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Avrist Assurance Cetak Laba Bersih Rp 122 Miliar pada 2022

Kompas.com - 14/04/2023, 23:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi jiwa PT Avrist Assurance (Avrist) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 122 miliar pada tahun 2022.

Angka tersebut tumbuh 8,75 persen secara tahunan dibandingkan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 112 miliar.

Direktur Keuangan PT Avrist Assurance Ian Ferdinan menerangkan, pertumbuhan laba bersih ditopang oleh peningkatan seluruh kanal pemasaran.

Baca juga: Avrist Siapkan Spin Off Unit Usaha Syariah Tahun Depan

"Misalnya agensi meningkat sebesar 22 persen, kemudian partnership (tumbuh) 68 persen, employee benefit 139 persen," ujar dia dalam Media Gathering, Jumat (14/42023).

Di sisi lain, ia bilang, kinerja sektor syariah dan dana pensiun masih perlu ditingkatkan.

Lebih lanjut, laba bersih perusahaan juga ditopang oleh peningkatan hasil investasi perusahaan.

Berdasarkan catatannya, pendapatan investasi sampai akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp 604 miliar.

Angka tersebut tumbuh 23,16 persen secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 491 miliar.

Baca juga: Bertemu John Kerry, Luhut Ingatkan AS soal JETP

Sementara itu, perusahaan mencatat pendapatan pada tahun 2022 sebesar Rp 1,4 triliun, atau tumbuh 20,36 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun.

Di sisi lain, total klaim kematian dan kesehatan tercatat sebesar Rp 520 miliar.

Angka tersebut turun 24,25 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 686 miliar.

Sementara, rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) tercatat sebesar 576,71 persen pada tahun 2022.

Baca juga: Urai Kemacetan Pemudik, Jasa Marga Fungsionalkan Akses Masuk Cimanggis Menuju Bogor

Tingkat RBC ini turun sebesar 71 persen dibandingkan RBC tahun 2021 sebesar 647 persen.

Ian menjelaskan, penurunan RBC ini dipengaruhi oleh kondisi pasar dan adanya beberapa produk yang jatuh tempo.

"Hal ini juga seiring dengan langkah perusahan yang beralih dari single premium ke reguler premium," ungkap dia.

Ke depannya, untuk mendukung peningkatan profit, perusahaan akan mendorong produk reguler premium.

"Reguler premium, profitnya lebih besar daripada single premium dan lebih sustain untuk jangka panjang," tandas dia.

Baca juga: Kembangkan Bisnis Cloud Kitchen, Legit Group Raih Pendanaan Seri A Rp 205,3 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com