Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu John Kerry, Luhut Ingatkan AS soal JETP

Kompas.com - 14/04/2023, 22:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat urusan Iklim, John Kerry.

Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan bahwa di Indonesia sudah terbentuk Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) atau kemitraan pendanaan transisi energi yang adil.

"Kami semua kembali mengingatkan Amerika bahwa pada bulan Februari yang lalu, kami resmi meluncurkan Sekretariat JETP Indonesia. Sekretariat tersebut akan banyak bekerja sama dengan para pemangku kepentingan penting lainnya, baik dari sektor pemerintahan maupun swasta," kata Luhut dalam akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: Andai China Ngotot Bunga KCJB Mentok di 3,4 Persen, Luhut: Okay

Kolaborasi ini nantinya akan merancang rencana investasi komprehensif yang mencakup berbagai hal. Seperti pensiun dini pembangkit listrik, pengembangan energi baru terbarukan (EBT), peningkatan nilai rantai serta kebijakan kunci yang akan mempercepat implementasi program JETP.

"Percepatan upaya transisi seperti penyebaran jalur transmisi dan jaringan, percepatan pengembangan EBT dan peningkatan nilai rantai EBT (manufaktur EBT di Indonesia) adalah jalan yang akan kami tempuh untuk segera mewujudkan berbagai target yang telah ditentukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," jelas Luhut.

Indonesia kata Luhut, memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi negara lain dalam mencapai ekonomi yang berkelanjutan, dengan emisi rendah di tengah krisis iklim yang sedang terjadi.

Baca juga: Luhut Yakin Indonesia Sanggup Bayar Utang Proyek KCJB ke China


Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia terus berusaha meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Meskipun seringkali industrialisasi diikuti dengan kenaikan emisi, negeri ini punya sumber daya yang cukup untuk menunjang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga berperan penting dalam dekarbonisasi global," ujarnya.

Untuk mengakselerasi berbagai rencana jangka pendek hingga panjang tersebut, pemerintah berupaya menggandeng sejumlah pihak untuk mendukung sejumlah skenario transisi energi.

Baca juga: Luhut Tawarkan 9 Klaster IKN ke China dan UEA

Salah satu langkah yang sudah ditempuh pemerintah adalah menjalin kemitraan pendanaan Transisi Energi yang Adil (JETP).

Mantan Menko Polhukam ini pun berharap, dengan kedatangannya sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut membawa hasil, terutama dalam hal transisi menuju energi hijau.

"Saya punya harapan besar bahwa kedatangan kami ke Amerika kali ini mampu merealisasikan akselerasi penyusutan emisi karbon di Indonesia sekaligus menyelaraskan pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi negeri ini," kata Luhut.

Baca juga: Luhut Bakal Lobi AS untuk Dapatkan Perjanjian Perdagangan Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com