Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Februari 2023, PNM Sudah Salurkan Pembiayaan Lebih dari Rp 12 Triliun

Kompas.com - 15/04/2023, 16:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pembiayaan yang berfokus pada segmen mikro, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM, telah menyalurkan pembiayaan senilai lebih dari Rp 12 triliun kepada nasabahnya sejak awal tahun hingga Februari 2023.

Jumlah pembiayaan ini terus meningkat, selaras dengan nasabah yang kian bertambah.

Tercatat anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu sudah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 12,1 triliun lewat program khusus pelaku ultra mikro, PNM Mekaar. Kemudian, perusahaan juga menyalurkan pembiayaan senilai Rp 287,6 miliar lewat program khusus pelaku mikro dan kecil, PNM ULaMM.

"Sejauh ini kinerja keuangan kita masih aman, on the track sama RKAP," ujar Corporate Secretary PNM, Lalu Dodot Patria Ary, di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: PNM Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp 70 Triliun di 2023

Dodot memastikan, penyaluran pembiayaan perusahaan tetap mengedapankan prinsip kehati-hatian. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan macet atau non performing loang (NPL) konsolidasi sebesar 0,74 persen.

Adapun sampai dengan akhir tahun ini, PNM menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 45 triliun hingga Rp 50 triliun.

Baca juga: PNM Salurkan Pembiayaan Rp 52,29 Triliun per November 2022

Nasabah terus meningkat

Pertumbuhan penyaluran pembiayaan perusahaan selaras dengan jumlah nasabah PNM yang terus meningkat. Tercatat PNM memiliki sekitar 14,41 juta nasabah dari program Mekaar dan ULaMM.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyebutkan, jumlah nasabah perusahaan terus bertambah setiap tahun. Pada tahun ini, jumlah nasabah bahkan ditarget dapat mencapai 17 juta nasabah.

"Kalau ada yang masih banyak yang bisa kami bantu ya kami bantu," katanya.

Baca juga: Di Tengah Lonjakan Inflasi, Pembiayaan Ultra Mikro PNM Tetap Tumbuh


Meskipun kondisi perekonomian global masih tidak menentu, Arief optimis, jumlah nasabah perusahaan akan terus bertambah. Sebab, kondisi perekonomian global tidak berpengaruh banyak kepada segmen usaha PNM.

"Segmen yang kita layani tidak terdampak, kalau sampai terjadi resesi yang paling terdampak sektor formal. Justru terjadi perpindahan dari sektor formal ke informal," tuturnya.

Oleh karenanya, PNM akan tetap memperluas akses pasar pada tahun ini. Di sisi lain, perusahaan berkomitmen menjaga pembiayaan yang telah disalurkan kepada nasabah.

"Sehingga kualitas portofolio kami juga tetap bagus," ucap Dodot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com