Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sejalan dengan Program Kementan, Susi Pudjiastuti Ajak Pemuda Indonesia untuk Bertani

Kompas.com - 21/04/2023, 17:40 WIB
Aningtias Jatmika,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong pemuda-pemudi lulusan sarjana yang belum mendapat pekerjaan untuk menyibukkan diri sebagai petani muda alias petani milenial. Menurutnya, bertani dapat memberi manfaat yang cukup besar bagi masyarakat di sekitar.

Imbauan Susi juga sejalan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus mengajak generasi milenial untuk menjadi pengusaha muda yang aandal di bidang pertanian. Untuk mendukung hal ini, Kementan menyiapkan permodalan usaha tani lewat kredit usaha rakyat (KUR).

"Saya mengajak lulusan-lulusan sarjana yang belum dapat pekerjaan untuk belajar bertani," ujar Susi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (21/4/2023).

Baca juga: Redam Lonjakan Harga Jelang Lebaran, Kementan Gelar Gebyar Pasar Tani di Aceh

Susi juga berencana membuka lapangan pekerjaan di bidang pertanian, seperti pengolahan budi daya tanaman cabai, kacang panjang, aneka sayur, dan produksi perkebunan. Menurutnya, bertani merupakan kegiatan efektif karena tidak membutuhkan lahan besar.

Bertani bisa dilakukan di halaman rumah. Bahkan, dengan lahan 20 meter x 30 meter, mereka sudah bisa panen. Kemarin saya baru panen pare. Selepas Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah (H), saya akan membuka rekrutmen untuk posisi petani,” jelas Susi.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mendorong jutaan anak muda Indonesa untuk berkontribusi langsung terhadap sektor pertanian yang telah memasuki fase modern.

Menurut dia, kini, sektor pertanian sudah menggunakan mekanisasi sebagai jalan baru menuju peningkatan produktivitas.

“Kami mendorong pengembangan petani muda lewat KUR. Bertani itu hebat. Bertani dapat menjadi Indonesa negara kuat dan mandiri pangan,” imbuh SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com