Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Pembiayaan Konsumen GoTo Salurkan Pinjaman Rp 831 Miliar di Kuartal I-2023

Kompas.com - 28/04/2023, 14:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporan unit bisnis financial technology menunjukkan kemajuan menuju profitabilitas.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, produk consumer lending diperkirakan akan menjadi salah satu pendorong utama pada unit bisnis financial technology GOTO.

Consumer lending GoTo diproyeksikan akan mendukung pembelanjaan konsumen pada seluruh ekosistem.

Ia melaporkan, pinjaman dari bisnis consumer lending GoTo tercatat sebesar Rp 831 miliar di kuartal I-2023. Angka ini tumbuh 40 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Unit bisnis ini akan terus menumbuhkan pembukuan pinjaman sepanjang tahun 2023, dan terus meningkatkan skala layanan pinjaman dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/4/2023).

Baca juga: Kejar Profit, Agus Marto: Andalan Utama GoTo Maju adalah Human Capital

Ia menambahkan, unit bisnis financial technology GoTo juga mencatat terdapat pertumbuhan nilai transaksi rata-rata pelanggan GoPay sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, Jacky melaporkan, pendapatan bruto unit bisnis Financial Technology tercatat sebesar Rp 424 miliar pada kuartal I-2023.

Nilai tersebut tumbuh 25 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 338 miliar.

"Dengan take rate yang meningkat sekitar 0,5 persen dibanding tahun sebelumnya," imbuh dia.

Baca juga: GOTO Catat Pertumbuhan GTV 33 Persen Sepanjang 2022, Menjadi Rp 613 Triliun


Unit bisnis Financial Technology menncatatkan margin kontribusi positif yaitu 0,02 persen sebagai persentase dari Gross Transaction Value (GTV) atau nilai transaksi bruto.

Sementara, GTV mencapai Rp 91,5 triliun pada kuartal pertama 2023. Nilai tersebut tumbuh 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com