JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten batu bara, PT Bukit Asam Tbk, mencatatkan kinerja yang kurang positif pada kuartal pertama 2023. Hal ini terefleksikan dari laba bersih perusahaan yang turun signifikan secara tahunan (year on year/yoy).
Berdasarkan dokumen keuangan perusahaan, emiten dengan kode saham PTBA itu membukukan laba bersih sebesar Rp 1,16 triliun. Realisasi tersebut anjlok 48,92 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,27 triliun.
"Berbagai hal yang menjadi tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara, fluktuasi pasar, hingga kondisi geopolitik," tulis manajemen PTBA, dikutip Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Air Products Hengkang, PTBA: Proyek Gasifikasi Tetap Lanjut
Laba bersih PTBA tergerus meskipun pendapatan perusahaan tumbuh. Tercatat pendapatan perusahaan tumbuh 21,35 persen secara tahunan menjadi Rp 9,95 triliun.
Meskipun pendapatan tumbuh 'double digit', beban pokok pendapatan PTBA meningkat lebih pesat. Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, beban pokok pendapatan PTBA melesat 66,15 persen secara yoy menjadi Rp 7,89 triliun.
Dengan realisasi tersebut, laba bruto PTBA tergerus. Tercatat laba bruto perusahaan sebesar Rp 2,06 triliun, terkoreksi 40,39 persen secara tahunan.
Baca juga: Catat Rekor Laba, Bagaimana Dividen PTBA Tahun 2023?
Di tengah koreksi laba bersih perusahaan, PTBA masih mencatatkan kenaikan produksi batu bara, yakni sebesar 7 persen secara tahunan, menjadi 6,8 juta ton hingga akhir Maret 2023.
Kenaikan produksi tersebut seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 26 persen menjadi 8,8 juta ton. Pada triwulan I 2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 3,6 juta ton atau naik 59 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," tulis manajemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.