Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Hentikan Sementara Impor Babi dari Indonesia, Ini Sebabnya

Kompas.com - 04/05/2023, 10:50 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Singapura menghentikan sementara impor babi hidup Indonesia, tepatnya dari Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau.

Hal ini menyusul ditemukannya virus demam babi Afrika African Swine Fever (ASF) oleh Badan Pangan Singapura.

"Virus itu terdeteksi pada hari Rabu (19/4/2023) di bangkai babi di rumah pemotongan hewan di Jurong, tempat hewan tersebut disembelih untuk dimakan," kata Badan Pangan Singapura (SFA), dikutip Kompas.com dari Strait Times, Kamis (4/5/2023),

Baca juga: KKP Gagalkan Penyelundupan 5.632 Labi-labi Moncong Babi ke Vietnam

Lebih lanjut Badan Pangan Singapura mengatakan, pihaknya telah menghentikan impor babi hidup dari Pulau Bulan, yang menyumbang sekitar 15 persen dari total pasokan daging babi Singapura. Jumlah ini merupakan sekitar dua pertiga dari pasokan daging babi yang baru disembelih di Singapura.

"Investigasi sedang berlangsung di peternakan di Pulau Bulan, yang dekat Batam," kata Badan Pangan Singapura.

Badan Pangan Singapura juga mengatakan, lantaran importasi Babi dari Indonesia dihentikan, Singapura akan mengalami gangguan sementara pada pasokan daging babi yang baru disembelih.

Namun pihaknya akan bekerja sama dengan mitra industri untuk meningkatkan ketersediaan daging babi dingin dan beku dari sumber lain.

Baca juga: Soal Impor KRL, Erick Thohir Tegur INKA dan KAI

Adapun Singapura mengimpor daging babi dari lebih dari 20 sumber, termasuk babi hidup dari Sarawak di Malaysia Timur, serta babi dingin atau beku dari Australia, Brasil, dan negara lain.

"Konsumen dapat memilih berbagai jenis makanan dan dari sumber yang berbeda, dan memilih bentuk daging lainnya seperti daging babi beku atau dingin atau pilihan protein lainnya," ungkapnya.

"Akan ada persediaan yang cukup untuk semua orang jika kita membeli secara bertanggung jawab dan tidak menimbun. Akan ada persediaan yang cukup untuk semua orang jika kita membeli secara bertanggung jawab dan tidak menimbun," sambung Badan Pangan Singapura.

Baca juga: El Nino dan Dampaknya ke Sektor Pertanian Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com