JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan kabar seorang wanita ditemukan meninggal di bawah lift Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara pada Kamis (27/4/2023).
Dalam sebuah unggahan di media sosial disebutkan, wanita ini sudah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tiga hari sebelum ditemukan meninggal. Namun pihak bandara tidak menemukan korban.
Pada sebuah rekaman CCTV yang beredar di media sosial, korban terlihat masuk ke dalam lift sembari menelepon keluarganya yang dia antar ke bandara.
Saat di dalam lift, dia sempat kebingungan karena pintu lift yang ada di hadapannya tidak terbuka. Padahal lift tersebut memiliki dua pintu, dimana pintu yang saat itu terbuka justru di sisi yang dibelakangi korban.
Dalam kebingungan itu, dia berusaha memencet tombol lift dan terlihat membuka paksa pintu lift. Setelah pintu terbuka, dia justru terjatuh ke bawah lift karena tidak melihat adanya gap antara lift dan lantai bangunan.
Baca juga: Angkasa Pura II Panggil Vendor Lift Bandara Kualanamu Pasca Tewasnya Asiah
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, peristiwa ini merupakan akibat dari keteledoran pihak pengelola Bandara Kualanamu.
Menurutnya, pengelola bandara teledor dalam memastikan keandalan lift sehingga menyebabkan pengguna terjatuh dari lift dan meninggal dunia.
Bahkan setelah kejadian pun, pengelola bandara dinilai tidak ada upaya investigasi terhadap kasus tersebut.
"Itu jelas merupakan keteledoran dari pengelola, baik pra kejadian maupun pasca kejadian," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/5/2023).
Oleh karenanya, guna mengantisipasi peristiwa serupa terulang di kemudian hari, dia meminta manajemen Bandara Kualanamu untuk mengaudit keandalan infrastruktur di bandara tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.