IHSG Merah Pagi Ini, Rupiah Melaju Positif

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (4/5/2023). Hal ini berbeda dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.21 WIB, IHSG berada pada level 6.808,48 atau turun 4,23 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.812,72.

Sebanyak 201 saham melaju di zona hijau dan 202 saham di zona merah. Sedangkan 219 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,7 triliun dengan volume 2,9 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah Pasca-kenaikan Suku Bunga The Fed, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas di zona hijau dengan kenaikan Hang Seng Hongkong 0,9 persen (195 poin) di level 19.895,15, dan Shanghai Komposit di level 3.338,34 atau menguat 0,45 persen (15, 07 poin). Sementara itu Strait Times melemah 0,16 persen (5 poin) pada posisi 3.256,92.

Pada penutupan perdagangan Rabu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir merah dengan penurunan 270,29 poin, atau 0,8 persen menjadi 33.414,24. S&P 500 terkoreksi 0,7 persen pada level 4.090,75, sementara indeks acuan saham teknologi Nasdaq melemah 0,46 persen pada posisi 12.025,33.

Baca juga: Makin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 15.000 per Gram

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, tren pergerakan IHSG saat ini melemah, tapi IHSG bisa saja rebound terbatas dengan resistance pada 6.856. Berdasarkan analisa teknikal, IHSG bergerak menurun di bawah MA20, dimana dalam pembacaan indikator ini bisa dikatakan bahwa saat support MA20 ditembus maka arah tren adalah melemah.

“Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.774 sampai dengan 6.856,” kata William dalam rekomendasinya.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.25 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.593 per dollar AS, atau naik 99 poin (0,67 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.692 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, tidak semua ekspektasi pasar terpenuhi dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS dalam konferensi pers pengumuman hasil rapat kebijakan moneter dinihari tadi, karena tidak ada indikasi pemangkasan suku bunga acuan, hanya indikasi tidak menaikan suku bunga untuk sementara.

"Hal tersebut cukup untuk mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini. Penekanannya pada indikasi tidak menaikan suku bunga dalam waktu dekat. Nilai tukar emerging markets lainnya pun terlihat menguat pagi ini terhadap dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Merespons Kenaikan Suku Bunga The Fed, Wall Street Berakhir Merah