Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Pengangguran Indonesia Februari 2023 Berkurang Jadi 7,99 Juta Orang

Kompas.com - 05/05/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional mengalami penurunan hingga Februari 2023. Hal ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja yang terserap.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan, angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang hingga Februari 2023. Jumlah tersebut turun sekitar 410.000 orang dari Februari tahun lalu.

"Masih ada sekitar 7,99 juta (orang) yang belum terserap," ujar dia, dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: Mengenal Dampak Inflasi bagi Ekonomi Nasional, Mulai dari Penurunan Daya Beli sampai Tingkat Pengangguran

Dengan jumlah tersebut, maka TPT nasional mencapai 5,45 persen. Angka tersebut turun dari Februari 2022 sebesar 5,83 persen, namun belum kembali ke level sebelum pandemi Covid-19 merebak.

Edy menilai, penurunan TPT itu selaras dengan perekonomian RI yang terus tumbuh. Bahkan, sejak kuartal IV-2021, produk domestik bruto (PDB) RI terus tumbuh di kisaran 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi turut memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka," kata Edy.

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, TPT di perkotaan mencapai 7,11 persen, lebih rendah dari posisi tahun lalu sebesar 7,61 persen. Sementara itu, TPT di perdesaan mencapai 3,42 persen, juga lebih rendah dari tahun lalu sebesar 3,72 persen.

Baca juga:

Jumlah pekerja bertambah

Penurunan TPT diikuti dengan pertumbuhan jumlah pekerja. BPS mencatat, jumlah angkatan kerja yang telah terserap mencapai 138,63 juta orang hingga akhir Februari 2023.

"Kalau kita lihat perubahannya dari Februari 2022 pendukuk yang bekerja itu meningkat sebesar 3,02 juta orang," ujarnya.

Jika dilihat lebih rinci, penduduk yang bekerja itu terdiri dari pekerja penuh yang mencapai 92,16 juta orang. Jumlah tersebut tumbuh 3,74 juta orang.

Kemudian, jumlah pekerja paruh waktu mencapai 36,88 juta orang. Jumlah ini bertambah sekitar 340.000 orang.

Lalu, jumlah pekerja setengah pengangguran, yakni mereka yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu dan masih mencari pekerjaan tambahan, mencapai 9,59 juta orang. Jumlah ini menurun 1,06 juta orang.

"Sehingga kalau kita perhatikan seiring dengan menguatnya perekonomian, tingkat partisipasi tenaga kerja terus meningkat," ucap Edy.

Baca juga: Turun 350.000 Orang, Jumlah Pengangguran Masih Lebih Tinggi Dibandingkan Sebelum Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com