Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Dollar AS Jadi Strategi BI Perkuat Stabilitas Rupiah

Kompas.com - 09/05/2023, 13:47 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) terus memperluas kerja sama transaksi mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) dengan berbagai negara mitra. Perluasan tersebut semakin mengurangi porsi dollar AS dalam transaksi perdagangan global.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, melalui kerja sama bilateral LCT, negara tidak perlu lagi melakukan konversi ke dollar AS untuk menyelesaikan sebuah transaksi. Hal ini kemudian akan mempercepat proses transaksi dalam sistem pembayaran.

"BI selalu sampaikan BI terus mempercepat dan memperluas kerja sama penggunaan local currency transaction," ujar dia, dalam konferensi pers KSSK, di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Nilai Ekonomi Digital Diproyeksi 130 Miliar Dollar AS pada 2025, Kemendag Targetkan Digitalisasi 1.000 Pasar Per tahun

Selain itu, perluasan LCT pada akhirnya juga akan memperkuat stabilitas nilai tukar mata uang negara partisipan. Pasalnya negara partisipan tidak perlu lagi menjual atau membeli dollar AS ketika melakukan transaksi.

"Dengan semakin luasnya penggunaan local currency, tentu saja stabilitas nilai tukar juga akan lebih terjaga," kata Perry.

Sebagai informasi, berbagai negara saat ini memang tengah memperkuat kerja sama pemanfaatan mata uang lokal. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS dan memperkuat stabilitas nilai tukar.

Baca juga: Nilai Ekonomi Digital 2022 Capai 77 Miliar Dollar AS, Airlangga: Pemerintah Siap Dukung Infrastrukur Digital

 


Meskipun saat ini dollar AS masih menjadi mata uang dengan pemanfaatan paling tinggi, nilai pemanfaatannya dalam transaksi kian menyusut.

Data Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menunjukan, penggunaan dollar AS kini terus sudah mendekati 50 persen total transaksi, dari sebelumnya mencapai 70 persen.

"Dan ini yang kita sebut diversifikasi currency yang semakin mendukung stabilitas moneter, nilai tukar, dan juga stabilitas sistem keuangan global," ucap Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com