Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Bakal Pindah, Bagaimana Nasib MRT Jakarta?

Kompas.com - 09/05/2023, 13:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan proyek pembangunan MRT Jakarta akan tetap dilanjutkan meski DKI Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia.

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, setelah ibu kota pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, DKI Jakarta akan menjadi kota bisnis sehingga pembangunan MRT Jakarta tetap dilanjutkan untuk menopang mobilitas masyarakat.

Hal ini, kata dia, sama seperti yang terjadi di beberapa negara lain seperti Amerika Serikat yang memiliki New York dan Malaysia yang memiliki Kuala Lumpur di mana meski kedua negara itu ibu kotanya pindah tapi pembangunan tetap dilakukan di ibu kota yang lama.

Baca juga: Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Sudah 56,2 Persen

"Pada saat nanti Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota, MRT tetap dibangun karena Jakarta nanti akan menjadi salah satu kota bisnis," ujarnya saat acara Social Space Sewindu PSN di Taman Literasi, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Dengan demikian, beberapa proyek yang sedang dibangun MRT Jakarta seperti pengembangan Fase 2 dan rencana pengembangan Fase 3 dan 4 akan tetap dilanjutkan hingga selesai.

Progres saat ini, Fase 2 telah dibangun dari Thamrin sampai Andil Barat. Kemudian rencana Fase 3 atau disebut East-West Line akan dibangun dari Cikarang sampai Balaraja, dan Fase 4 akan dibangun dari Kampung Rambutan sampai Fatmawati

Baca juga: Kemenkes Pastikan Kawasan IKN Bebas Malaria


Sementara untuk pembangunan Fase 3, MRT Jakarta masih dalam tahap proses financial close dan basic design pembangunan masih di Kementerian Perhubungan. Sementara untuk Fase 4, masih dalam tahap evaluasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tidak hanya membangun jaringan MRT di dalam DKI Jakarta, pihaknya juga akan terus memperluas jangkauan hingga ke daerah-daerah penyangga di sekitar Jakarta.

Salah satunya dengan pembangunan Fase 3 East-West Line sepanjang 84,10 kilometer yang akan dimulai pembangunannya pada 2024 dengan estimasi dana yang dibutuhkan sebesar Rp 160 triliun.

Baca juga: Di Korsel, Otorita Janjikan IKN akan Jadi Kota Bebas Karbon pada 2045

"Salah satu bukti dengan penyangga itu kita membangun East-West Line. Itu 3 provinsi, jadi ada Jawa Barat mulai dari Cikarang kemudian sampai dengan Balaraja, Banten melewati Provinsi DKI Jakarta," ungkapnya.

Namun karena keterbatasan anggaran fiskal, sebagian daerah penyangga akan disiasati melalui kerja sama dengan beberapa feeder untuk memudahkan masyarakat yang berada di luar DKI Jakarta menuju ke stasiun MRT terdekat.

"Untuk integrasi, saya sudah pastikan bisa terintegrasi di daerah penyangga," kata dia.

Baca juga: Persoalan Lahan Bikin Investor Enggan Investasi, Ini Jawaban Otorita IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com