Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prudential Indonesia Raup Pendapatan Rp 22 Triliun di Sepanjang Tahun 2022

Kompas.com - 10/05/2023, 18:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan total pendapatan premi dan kontribusi, total aset, dan total aset investasi terbesar di industri.

Secara rinci total pendapatan premi dan kontribusi lebih dari Rp 22 triliun, dan total aset lebih dari Rp 67 triliun. Total aset investasi sepanjang 2022 juga tercatat lebih dari Rp 61 triliun.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, di tahun 2022 pembayaran klaim dan manfaat nasabah tercatat sebesar Rp 16,6 triliun atau sekitar Rp 45 miliar per hari di tahun 2022.

Dari nilai tersebut, Rp 1,7 triliun (Rp 1 triliun untuk Klaim Dana Tabarru dan Rp 0,7 triliun untuk klaim manfaat investasi) atau sekitar Rp 4,6 miliar per hari dibayarkan berdasarkan prinsip tolong menolong antar peserta dari Prudential Syariah.

"Momen terpenting, sepanjang tahun 2022, kami membayarkan Rp 16,6 triliun klaim dan manfaat kepada seluruh nasabah. Ini terdiri dari klaim ksehatan yang cukup besar. Penigkatannya di 2022 dari jumlah case nasabah naik 47 persen," kata Karin di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Prudential Gandeng UOB Luncurkan Produk Asuransi Unit Link

Karin mengatakan, tingginya klaim kesehatan itu terjadi karena saat itu tengah dalam pandemi Covid-19. Di waktu yang sama terjadi kenaikan jumlah nasabah yang mulai kembali berobat.

"Jumlah klaimnya besar karena dalam kondisi pandemi. Ada banyak nasabah yang ke rumah sakit dan berobat. Di tahun lalu kita juga mulai melakukan relaksasi dan mengurangi pembatasan," lanjut Karin.

Karin juga menjelaskan di tahun lalu, klaim penyakit kritis mengalami kenaikan 16 persen, sementara itu klaim meninggal dunia mengalami penurunan 77 persen. Dengan jumlah tersebut, menunjukkan bahwa kontibusi medical care mampu menurunkan angka kematian.

Baca juga: 80 Persen Biaya Perawatan David Ozora Ditanggung Asuransi Prudential

Omar Sjawaldy Anwar, President Director Prudential Syariah mengungkapkan, sejak spin off, Prudential Syariah mengelola kontribusi bruto lebih dari Rp 2,3 triliun dan pengelolaan total aset hingga Rp 6,7 triliun.

Omar mengatakan, total klaim yang dibayarkan sejumlah Rp 1,7 triliun diberikan kepada 38.000 nasabah dari total nasabah sebesar 520.000 nasabah.

"Nilainya cukup besar, di Prudential Syariah dana kontribusi nasabah itu dimasukkan ke dana Tabarru, atau dana yang dikumpulkan jika ada peserta lain yang sakit, diambil dari dana itu, dan merupakan konsep tolong-menolong," ungkap Omar.

"Selama satu tahun perjalanan Prudential Syariah menjalankan tiga strategi utama, mencakup inovasi, kolaborasi dan digitalisasi, kami semakin yakin melangkah serta mendukung salah satu fokus pemerintah, menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia,” jelas Omar.

Baca juga: Pasca Spin Off, Prudential Syariah Perluas Pangsa Pasar dengan Produk Baru


Adapun tingkat solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) Prudential Indonesia sebesar 520 persen, sementara tingkat solvabilitas Prudential Syariah dari Dana Tabarru mencapai 249 persen. Sementara untuk tingkat solvabilitas Prudential Syariah dari Dana Perusahaan mencapai 2.809 persen, dan seluruh tingkat solvabilitas kedua perusahaan jauh di atas ketentuan regulator yaitu 120 persen.

“Inovasi yang kami hadirkan bagi nasabah diharapkan memberikan solusi akan kebutuhan nasabah yang terus berubah. Kami juga terus berupaya menciptakan standar baru di industri, mulai dari kualitas pelayanan dan pemasaran, hingga proses operasional," kata Michellina Laksmi Triwardhany (Dhany), President Director Prudential Indonesia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com