Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Kredit Melambat pada April 2023, Berikut Alasannya

Kompas.com - 22/05/2023, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, penyaluran kredit baru perbankan pada April terindikasi melambat. Hal ini diikuti permintaan kredit korporasi yang tumbuh terbatas serta rumah tangga yang melambat.

Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru tercatat sebesar 68,9 persen. SBT tersebut masih tumbuh, namun tidak setinggi bulan sebelumnya sebesar 94,6 persen.

"Fakor utama yang memengaruhi perlambatan ialah permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Apa Saja Faktor yang Membuat Kredit Macet di Industri Fintech Lending Bengkak?

Jika dilihat dari permintaannya, kebutuhan pembiayaan korporasi pada April memang terindikasi tumbuh melambat. Tercatat SBT pembiayaan korporasi sebesar 19,8 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 24 persen.

Perlambatan itu merupakan efek dari penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor. Di sisi lain, mayoritas responden menyatakan, kebutuhan pembiayaan utamanya masih dipenuhi dari dana sendiri.

Sementara itu, permintaan pembiayaan rumah tangga mengalami perlambatan secara bulanan. Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui kredit pada April sebesar 10 persen, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 11,1 persen.

"Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan," ujar Erwin.

Baca juga: Bank Indonesia Buka Rekrutmen 2023, Ini Syarat dan Cara Daftarnya!


Meskipun demikian, penyaluran kredit baru diprakirakankembali meningkat pada Mei mendatang. Hal ini terindikasi dari nilai SBT perkriaan penyaluran kredit baru sebesar 88,3 persen.

Peningkatan penyaluran kredit baru diprakirakan terjadi pada seluruh jenis penggunaan, keculai kredit konsumsi yang terindikasi melambat. Pada saat bersamaan, peningkatanan penyaluran kredit baru juga akan terjadi pada seluruh kategori bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com