Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada El Nino, Kemenperin Pastikan Produksi dan Penyaluran Pupuk Tidak Terhambat

Kompas.com - 23/05/2023, 15:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan produksi dan penyaluran pupuk tidak akan terhambat meskipun ada badai El Nino.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito mengatakan, dari sisi produksi pupuk, tidak memiliki banyak masalah akibat faktor cuaca. Namun pihaknya tetap akan fokus pada bahan baku pupuk hingga memastikan harga gas sebesar 6 dollar AS per MMBTU.

Hal ini bagian dari implementasi Peraturan Menteri No 8 Tahun 2020 tentang Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri dan Keputusan Menteri ESDM No 89K/10/MEM/2020, yang mengatur penyesuaian harga gas untuk beberapa sektor industri.

Baca juga: Ada El Nino, Mendag Zulhas Ingatkan Masyarakat Harga Pangan Akan Naik

"Produksi pupuk, tidak banyak masalah dengan cuaca tapi yang kita sedang konsentrasikan soal bahan baku pupuk, kaitannya apakah yang sifatnya masih diimpor, NPK-nya, kalo urea kan udah dari sini semua pake HGBT yg kita perjuangkan. Kita pastikan itu dapat dollar AS dan alokasinya," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Kementerian Perindustrian, Selasa (23/5/2023).

"Kalau cuaca ini yang kita khawatirkan kan produksinya pangan kita terganggu dengan situasi itu. Ini perlu dimitigasi bersama-sama sehingga mengurangi dampak, nanti bisa menimbulkan kekurangan pasokan pangan kita," sambung Marsito.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Bapanas Dorong Penguatan Cadangan Pangan

Apalagi menurut Marsito bahan baku produksi pupuk merupakan salah satu katalis untuk memberikan optimalisasi hasil pangan.

Marsito juga memastikan bahwa stok pupuk saat ini aman terkendali. Bahkan pihaknya saat ini berencana mendesain dan memproduksi pupuk organik.

"Masih aman terkendali, dan bahkan kemarin arahan Bapak Presiden kan didorong ke pupuk organik. Jadi kita juga ingin mendesain bagaimana pupuk organik itu juga bisa melengkapi dari kemampuan pasok pupuk anorganik," jelasnya.

Sementara untuk distribusinya, Kemenperin sudah memberikan tanggung jawab kepada Pupuk Indonesia agar distribusinya bisa aman dan tepat sasaran khususnya untuk pupuk Bersubsidi.

"Sistem distribusinya sudah bagus untuk pupuk bersubsidi itu dan yakin ya, ini memang tanggung jawab Pupuk Indonesia untuk mendistribusikan pupuk subsidinya," pungkasnya.

Baca juga: Jurus Pemerintah Antisipasi Dampak El Nino

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com