Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Merah, Rupiah Menguat

Kompas.com - 06/06/2023, 09:33 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (6/6/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.06 WIB, IHSG berada pada level 6.610,78 atau turun 22,6 poin (0,34 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.633,43.

Sebanyak 180 saham melaju di zona hijau dan 172 saham di zona merah. Sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,16 triliun dengan volume 2,8 milar saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Lanjut Menguat? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas di zona merah dengan penurunan Nikkei 0,03 persen (11,2 poin) pada level 32.206,19, Shanghai Komposit di posisi 3.226,83 atau melemah 5,6 poin (0,17 persen), dan Strait Times turun 0,29 persen (9,2 poin) pada level 3.179,79. Sementara itu, Hang Seng Hongkong menguat 0,6 persen (114,8 poin) menjadi 19.222,34.

Sebelumnya, Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal belum ada pola baru yang mendukung pergerakan IHSG untuk bergerak secara signifikan. Tapi, berdasarkan dari nilai transaksi, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya kembali.

“Hingga saat ini, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan, berdasarkan faktor teknikal kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.618 hingga 6.754,” kata William dalam analisisnya.

Rupiah

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.857 per dollar AS, atau naik 34 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.891 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena investor memperkirakan Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga pada Juni ini. Data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar seperti data aktivitas sektor jasa dan pesanan pabrik.

“Setelah penguatan rupiah yang cukup besar kemarin, rupiah masih berpotensi menguat hari ini terhadap dollar AS. Dengan disetujuinya batas atas utang AS, pelaku pasar mulai kembali masuk ke aset berisiko,” kata Ariston kepada Komps.com.

Dari dalam negeri, inflasi yang masih sesuai target juga meningkatkan keyakinana pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini akan mendukung pergerakan positif rupiah hari ini.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 14.850 per dollar AS. Namun terbuka juga potensi pelemahan ke arah Rp 14.950 per dollar AS.

Baca juga: BUMN Buka Opsi Inbreng Saham, Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha HK

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com