Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INDONESIA TERHUBUNG

Catat, 6 Jenis Aplikasi Ini Penting Dimiliki agar Transaksi dan Pengelolaan Keuangan Jadi Lebih Mudah

Kompas.com - 15/06/2023, 12:55 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – “Financial planning and discipline is key to one’s financial freedom,” kata pendiri myMoneySage, KishorKumar Balpalli.

Kutipan dari Balpalli seakan merangkum kunci penting dalam mencapai kebebasan finansial, yakni perencanaan keuangan serta disiplin. Meski begitu, kedua hal ini ternyata tak mudah dilakukan.

Beruntung, era digital memudahkan pengelolaan keuangan melalui sejumlah aplikasi yang dapat diinstal di ponsel pintar. Kamu tak perlu lagi mencatat pemasukan dan pengeluaran di buku secara manual.

Berikut adalah enam jenis aplikasi keuangan yang dapat membantu kamu mengelola uang.

1. Aplikasi manajemen keuangan

Aplikasi manajemen keuangan berguna dalam mengelola keuangan pribadi. Dengan aplikasi ini, kamu bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran. Kamu pun bisa memantau arus kas atau cash flow selama periode tertentu, seperti mingguan atau bulanan.

Baca juga: Content Creation Competition IndiHome Umumkan 12 Pemenang Karya Jurnalistik

Melalui catatan cash flow pula, kamu bisa mengidentifikasi area yang dapat dihemat atau mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Beberapa contoh aplikasi manajemen keuangan adalah Money Lover dan Dompetku.

2. Aplikasi perbankan

Aplikasi perbankan memudahkan nasabah dalam mengakses rekening tabungan, mentransfer uang, membayar tagihan, serta melacak transaksi keuangan.

Bahkan, beberapa aplikasi perbankan sudah dilengkapi dengan fitur pengaturan dan pengelolaan anggaran. Dengan demikian, pengguna dapat menetapkan target pengeluaran, mengategorikan transaksi, dan melacak pengeluaran.

Beberapa contoh aplikasi perbankan adalah BCA mobile, Mandiri Online, NeoBank, SeaBank, dan Jenius.

3. Aplikasi investasi

Jenis aplikasi keuangan berikutnya adalah aplikasi investasi. Aplikasi ini dapat membantu kamu dalam mengelola aset investasi. Melalui aplikasi ini, kamu bisa melihat nilai aset, kinerja investasi, serta alokasi aset.

Baca juga: Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Kamu juga bisa memantau pergerakan aset investasi secara real-time. Dengan demikian, kamu dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Adapun contoh aplikasi investasi adalah Ajaib, LakuEmas, Bibit, dan Bareksa.

4. Aplikasi perencana keuangan

Selanjutnya, ada aplikasi perencana keuangan. Aplikasi ini membantu pengguna dalam merencanakan keuangan jangka panjang, seperti pensiun dan investasi jangka panjang.

Dengan aplikasi tersebut, kamu dapat menetapkan tujuan keuangan jangka panjang dengan spesifik, seperti membeli rumah, membayar pendidikan anak, atau menyiapkan dana pensiun. Beberapa contoh aplikasi perencana keuangan adalah Finansialku, Bareksa Plan, dan Uangteman.

5. Aplikasi pengelola utang

Jika kamu memiliki banyak utang dan ingin mengelolanya dengan ringkas, pertimbangkan untuk menginstal aplikasi pengelola utang. Aplikasi ini dapat membantumu dalam mengelola utang melalui catatan dan fitur pengingat pembayaran.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com