Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Indonesia Power Catatkan Pendapatan Rp 6,6 Triliun di 2022

Kompas.com - 19/06/2023, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN Indonesia Power (IP) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 6,6 triliun pada 2022, naik 40 persen dibandingkan pendapatan di 2021 yang sebesar Rp 4,7 triliun.

Realisasi pendapatan subholding PT PLN (Persero) itu melebihi melebihi target yang di tetapkan oleh perusahaan yang sebesar Rp 4,1 triliun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, Kinerja tersebut tak lepas dari hasil partnership dan co-investment yang dilakukan perusahaan, serta konsolidasi aset yang menjadikan perusahaan sebagai pembangkit terbesar di Asia Tenggara.

"Dalam strategi business development, kami tidak hanya melakukan perubahan pelan-pelan, tapi mutasi DNA. Nah, ini perlu kita jaga agar PLN IP bisa jadi perusahaan yang kredibel dan jauh lebih efisien lagi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).

Baca juga: PLN Setor Dividen dan Pajak Rp 37,52 Triliun ke Negara

Menurutnya, pembentukan subholding PLN IP pada awal 2022 menjadi titik krusial dalam meningkatkan value chain perusahaan secara end to end.

Digitalisasi sistem pembangkit yang dilakukan kemudian berhasil mengakomodasi masuknya pembangkit baru untuk memenuhi additional demand yang semakin besar.

"Digitalisasi sistem pembangkit membuat suplai listrik PLN semakin andal. Ini akan terus dipetakan setiap rantai pasoknya, agar kami bisa mengantisipasi kebutuhan teknikal skill dan teknologi yang dibutuhkan untuk optimalisasi seluruh aset PLN IP," papar dia.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menambahkan, peningkatan pendapatan PLN IP di 2022 didasari pengelolaan investasi perusahaan yang lebih baik dan akuntabel.

Khususnya terhadap investasi perusahaan untuk pembangkit berbasis sumber energi baru terbarukan (EBT) yang akan semakin meningkat setiap tahunnya.

Ia bilang, komitmen terhadap pengembangan EBT menjadi penting seiring membaiknya fuelmix dan penurunan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Laporan Tahunan PLN Disahkan, Jadi Kinerja Terbaik Korporasi Sepanjang Sejarah

"Sehingga tahun 2023 ini PLN IP akan memberi perhatian lebih kepada penambahan kapasitas dan produksi EBT yang menjadi poin penting dalam bisnis energi hijau kita," ungkap Sinthya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, pihaknya siap menghadapi tantangan additional demand yang terus meningkat dengan mendorong partnership dan co-investment yang lebih luas.

Digitalisasi pembangkit yang telah dilakukan PLN IP menjadi pondasi penting untuk kelancaran strategi tersebut, khususnya dalam mengakomodasi keragaman sumber EBT yang masuk dalam sistem PLN.

Khusus untuk penambahan daya EBT, dalam waktu dekat PLN IP akan bekerja sama dengan swasta untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas lebih dari 1.200 megawatt (MW).

Proyek ini akan berkontribusi besar pada target penambahan EBT perusahaan yang ditetapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 7.000 MW.

"Pengembangan bisnis kami pendekatannya adalah partnership dan kolaborasi. Perubahan DNA bisnis ini diperlukan untuk membangun skillset dan mengembangkan teknologi baru agar sektor pembangkitan PLN terus relevan dengan perubahan iklim energi global," tutup Edwin.

Baca juga: Mulai Terapkan Smart Meter, Dirut PLN: Bisa Pantau Penggunaan Listrik secara Realtime

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com