IHSG Berakhir "Merah", Saham ARTO, ESSA, dan SRTG Anjlok

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Jumat (23/6/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG berada pada level 6.679,83 atau turun 12,5 poin (0,19 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.652,26.

Sementara itu, terdapat 168 saham yang hijau, 358 saham merah dan 213 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 8,7 triliun dengan volume 18,1 miliar saham.

Baca juga: Gelar RUPS, OASA Kantongi Restu Private Placement 634,7 Juta Saham

Top losers yang menekan IHSG antara lain, Bank Jago (ARTO) yang ambles 4,9 persen ke level Rp 3.070 per saham. Kemudian, Surya Esa Perkasa (ESSA) di posisi Rp 560 per saham atau turun 4,2 persen. Sementara itu Saratoga Investama (SRTG) terkoreksi 2,5 persen ditutup pada level Rp 1.735 per saham.

Top gainers sore ini yaitu, Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) yang melonjak 4,4 persen di level Rp 8.275 per saham. Kemudian, Merdeka Copper Gold (MDKA) yang menguat 3,9 persen menjadi Rp 3.150 per saham. Sementara itu, Japfa Comfeed (JPFA) menguat 3,5 persen ditutup pada posisi Rp 1.325 per saham.

Sementara itu, bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,4 persen (483,3 poin) pada level 32.781,5, Hang Seng Hongkong melemah 1,7 persen (328,37 poin) di posisi 18.889,97, dan Strait Times terkoreksi 0,9 persen (30,8 poin) menjadi 3.191,6.

Baca juga: PT Bukit Asam Buka Suara soal Dugaan Korupsi Akuisisi Saham

Adapun di awal perdagangan, bursa Eropa bergerak di zona merah, di mana FTSE turun 0,23 persen (17,08 poin) di level 7.484,95 sementara GDAXI melemah 0,71 persen (113 poin) menjadi 15.875,11.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sore ini juga ditutup di zona merah. Pukul 14.59 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.998 per dollar AS atau turun 58 poin (0,39 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.940 per dollar AS.

Baca juga: Resmi Melantai di Bursa, Bagaimana Pergerakan Saham RELF?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.