Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bulog Pastikan 500.000 Beras Impor Sudah Disalurkan

Kompas.com - 26/06/2023, 17:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah menerima 500.000 ton impor beras tahap pertama yang merupakan penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Adapun dalam penugasan itu Perum Bulog mendapatkan mandat untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton hingga akhir 2023.

"(Tahap pertama) 500.000 ton sudah masuk, sudah disalurkan. Jadi kalau impor kita dapat kuota 2 juta tapi tidak semerta merta kita ambil semua karena masih ada produksi dalam negeri. Nah kita sekarang sudah lebih dari 600.000 ton yang kita serap dari dalam negeri. Kekurangan itulah baru yang kita datangkan," ujarnya saat dijumpai Kompas.com di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Bos Bulog Sebut Impor Beras dari India Dilakukan Sesuai Kebutuhan

Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, pihaknya juga sudah menyalurkan beras impor tersebut untuk program bantuan sosial (bansos) pangan yang diberikan ke 21,3 juta KPM.

Sementara terkait sisa impor beras yang belum masuk, kata Buwas, akan dilakukan bertahap dan tetap mengedepankan penyerapan dari dalam negeri.

"Belum direalisasikan, karena nanti kalau tiba-tiba didatangkan produksi di sini banyak nanti gimana? Contoh kan kita sekarang salurkan batuan tiap bulanya 210.000. 210.000 ton ini kalau bisa penuhi dalam negeri ya kita enggak perlu impor tapi kalau bulan depan ternyata 50 persen harus perlu tambahan dari impor ya baru kita ambil impor. Itu saja," ungkap Buwas.

Baca juga: Jokowi Buka Keran Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Dalam kesempatan itu, Buwas juga menjelaskan ihwal rencana pemerintah yang akan menambah impor beras sebanyak 1 juta ton dari India sebagai antisipasi bilamana stok beras berkurang lantaran adanya dampak bencana El Nino.

Buwas mengungkapkan, meskipun kontrak sudah dilakukan, penambahan importasi tersebut belum tentu dilaksanakan lantaran akan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Kontrak itu boleh saja ada tetapi belum tentu dilaksanakan, sesuai kebutuhan," kata Buwas.

"Jadi jangan kita dapat penugasan impor langsung impor. Karena pangan itu jadi masalah kalau disimpan lama. Ini untuk ancang-ancang atau antisipasi," pungkas Buwas.

Baca juga: Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Bos Bulog: Enggak Masalah...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com