Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Buka Keran Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Kompas.com - 15/06/2023, 22:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meneken kontrak kerja sama dengan India terkait pengadaan beras. Total beras yang rencanya akan diimpor dari negara itu mencapai 1 juta ton.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, dengan kerja sama hitam di atas putih tersebut, maka beras impor asal India bisa langsung didatangkan sewaktu-waktu saat cadangan beras pemerintah (CBP) dalam negeri menipis.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengakui kalau kebijakan impor beras memang tidak populer di mata publik. Beras impor kerap jadi kambing hitam penderitaan petani gabah dalam negeri.

"Beras kita memang harus ambil walaupun kadang-kadang tidak populer, ambil inisatif," kata Zulhas dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Ternyata Balapan di Sirkuit Mandalika Justru Bikin BUMN Rugi

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini bilang, apabila pemerintah tidak bergerak cepat mengamankan beras dari India, maka hal itu justru akan menimbulkan gejolak harga beras dalam negeri apabila ada anomali cuaca akibat El Nino.

Menurut dia, pemerintah harus memastikan ketersediaan beras dalam negeri mencukupi, salah satunya melalui kebijakan beras impor dari India.

"Kalau El Nino berat harganya kita enggak boleh beras kurang. Oleh karena itu saya sudah (tandatangani) Momerandum of Understanding atau nota kesepahamanan dengan India 1 juta ton sewaktu-waktu bisa beli. Government to government kita sudah pesan 1 juta ton," beber Zulhas.

Ia menuturkan, teken kontrak impor beras dari India ini akan menambah stok beras impor yang masuk ke Indonesia. Ini karena di tahun 2023, Indonesia juga sudah menekan kontrak dengan negara lain untuk pengadaan beras.

Baca juga: Kontroversi Bapanas: Polemik Impor Beras dan Harga Gabah

Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia sudah menetapkan kuota impor beras 2 juta ton melalui penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog.

Sehingga, apabila merujuk pada perencanaan pemerintah, total beras impor yang akan didatangkan sepanjang 2023 adalah sebanyak 3 juta ton.

"Iya, iya di diluar, ini baru MoU untuk harga tetap barang ada tapi belum kita beli tapi sudah ada MoU GtoG, tahun ini kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," ungkap Zulhas.

Sebagai informasi saja, Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah melalui Bapanas untuk impor beras sebanyak 2 juta ton.

Baca juga: Penyebab Impor Beras Menurut Serikat Petani, gara-gara Bulog Gagal Penuhi CBP

Penugasan tersebut tertuang melalui Surat Penugasan tertanggal 24 Maret 2023 oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo ke Bulog.

Dalam surat itu disebutkan impor beras tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan CBP hingga akhir tahun 2023. Namun, untuk saat ini yang perlu segera dilakukan adalah impor beras sebanyak 500.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com