Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Lelang Impor Beras, Bos Bulog: 4 Negara Sudah Menawarkan

Kompas.com - 04/04/2023, 10:09 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau biasa disapa Buwas mengatakan, pihaknya sudah membuka lelang untuk impor beras sebanyak 500.000 ton.

Buwas mengatakan, saat ini, ada empat negara yang sudah menawarkan kerja sama dengan Indonesia yaitu India, Paksitan, Thailand, dan Vietnam.

"Nah ini kan banyak. India, Pakistan, Thailand, dan Vietnam. Itu 4 negara yang sudah menawarkan (beras)," kata Buwas usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Impor Beras 500.000 Ton dan Pesan Jokowi ke Bulog

Buwas mengatakan, pihaknya masih melakukan penjajakan dengan empat negara tersebut baik terkait harga dan kualitas beras

"Kami sedang menawar harganya, kualitasnya kami cek. Itu enggak mudah dan cepat. itu perintah penugasannya sudah ada," ujarnya.

Lebih lanjut, Buwas mengatakan, kebutuhan beras per bulan selama program bansos tercatat sekitar 215.000 ton. Sementara, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Bulog tersisa 245.223 ton.

Karenanya, kata dia, pemerintah memutuskan impor beras dengan tetap mengutamakan penyerapan beras dalam negeri.

"Karena kalau harus menunggu dari dalam negeri ini kan perlu waktu. Enggak apa-apa, kita kasih itu dulu (beras impor), tapi kami menyerap (beras petani) terus nanti. Harapan saya malah nantinya semuanya diusahakan dari dalam negeri," ucap dia.

Sebelumnya, pemerintah akan impor beras sebanyak 2 juta ton hingga akhir Desember 2023.

Meskipun Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi belum menyebutkan secara spesifik negara asal pengimpor, namun menurut dia, kemungkinan India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Thailand menjadi negara yang dipilih untuk mengimpor.

Baca juga: Harga Gabah Kian Merosot, tapi Harga Beras Masih Naik

"Kalau negara importasi yang saya tahu ada India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, Thailand, 2 juta itu juga angka yang tidak mudah dipenuhi oleh satu negara. Jadi ini pastinya akan dari beberapa negara," ujarnya saat dijumpai di kantornya, Jakarta Selatan Senin (27/3/2023).

"Ya, cuma itu kan, mana lagi," sambung Arief saat Kompas.com kembali menayakan ihwal negara asal yang akan mengimpor beras.

Arief juga tak menampik bahwa keputusan untuk impor beras adalah hal yang berat. Namun di lain sisi harus segera dilakukan dalam rangka pemenuhan stok cadangan beras pemerintah.

"Jadi enggak mudah juga, keputusan yang sulit enggak mudah. Tetapi yang jelas, harga di tingkat petani harus baik. dan Bulog tetap menyerap produksi di dalam negeri kalau dia di bawah Rp 5.000," ungkap Arief.

Baca juga: Kebutuhan Bansos Jadi Alasan Pemerintah Impor Lagi 500.000 Ton Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com