Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Kecenderungan Dunia dan Indonesia Menuju 2045

Kompas.com - 03/07/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BAPPENAS telah meluncurkan dokumen Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional atau Indonesia Emas 2045. Visi Indonesia 2045 adalah Negara Nusantara Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan.

Dokumen setebal 273 halaman tersebut berisi refleksi dua dekade pembangunan, Megatrend dunia, Transformasi menuju Indonesia Emas 2045, Pembangunan Wilayah dan Kesinambungan Pembangunan.

Bagian yang akan diulas dalam tulisan ini adalah mengenai Megatrend Dunia atau kecenderungan dunia tahun 2030 dan 2045, di dalamnya termasuk posisi Indonesia.

Menurut Bappenas, terdapat 10 megatrend global yang akan dihadapi dunia dalam 10 tahun dan 25 tahun kedepan.

Megatrend tersebut, yakni demografi global, geopolitik dan geoekonomi, disrupsi teknologi, urbanisasi dunia, perdagangan dunia, keuangan global, kelas menengah, sumber daya alam, perubahan iklim, dan pemanfaatan ruang angkasa.

World Population telah memproyeksikan bahwa dengan jumlah populasi saat ini sekitar 7 miliar, dunia akan menuju 9,5 miliar populasi tahun 2045.

Penambahan penduduk yang cukup signifikan dalam dua dasawarsa kedepan ditopang dengan menurunnya tingkat kematian dan meningkatkan harapan hidup. Konsekuensinya usia penduduk lansia meningkat dan tentu menjadi beban mereka yang produktif.

Dari sisi peringkat negara, sejak 2023 India menjadi negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Menggantikan China yang mengalami pertumbuhan penduduk negatif dalam beberapa tahun terakhir.

Di samping itu, peringkat jumlah penduduk dunia akan berubah dari India, China, AS, Indonesia dan Pakistan saat ini menjadi India, China, AS, Nigeria dan Pakistan tahun 2045.

Tahun 2045, Indonesia akan menduduki peringkat ke enam dengan jumlah 328 juta, dari sebelumnya peringkat lima (jumlah sekitar 280 juta tahun 2023).

Penduduk dunia akan terkonsentrasi di Asia dan Afrika. Delapan negara akan mencapai lebih dari setengah total peningkatan populasi yang diproyeksikan pada 2045, yakni India, Nigeria, Pakistan, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Tanzania, Filipina, dan Mesir.

India juga diperkirakan akan menyusul China sebagai negara terpadat di dunia, ketika populasi China diperkirakan mulai menurun.

Geopolitik dunia tetap dipenuhi dengan ketegangan: perang Rusia-Ukraina, konflik di selat Taiwan, semenanjung Korea, teluk Persia dan laut China selatan. Ini baru sebagian saja.

Di sisi geoekonomi terjadi perebutan sumber daya alam terbarukan yang sangat tajam. Sumber daya alam dan komoditas sudah mulai terbatas dan dikendalikan karena dampak lingkungan. Sektor komoditas tidak lagi menjadi andalan pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian tahun 2045 akan meningkat 3 kali lipat dibanding tahun 2015. Lima negara besar, yakni China, India, AS, Rusia dan Indonesia akan berkontribusi 55 persen dari total PDB dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com