Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Menguat

Kompas.com - 03/07/2023, 09:33 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (3/7/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 6.681,8 atau naik 19,9 poin (0,3 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.661,87.

Sebanyak 276 saham melaju di zona hijau dan 171 saham di zona merah. Sedangkan 214 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,1 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Bursa Asia pagi ini mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 1,5 persen (496,6 poin) pada level 33.685,69, Hang Seng Hongkong pada level 19.124,34 atau menguat 1,1 persen (207,9 poin), dan Shanghai Komposit naik 0,7 persen (24,3 poin) pada level 3.226,41. Sementara itu, Strait Times melemah 0,09 persen (2,8 poin) pada posisi 3.203,11.

Baca juga: Cara Buka Rekening Saham dengan Mudah

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG berpeluang menguat terbatas hari ini. Sentimen positif muncul dari laporan Lembaga Moneter Internasional (IMF) yang mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menujukan pemulihan yang baik pasca pandemic Covid-19.

“Pasar berharap ada sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal untuk menopang momentum pemulihan ekonomi nasional hingga akhir tahun, dan menjaga perekonomian tetap tumbuh pasca Covid-19. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas terbatas dengan support and resistance 6.627 – 6.685,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Rupiah

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.19 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.040 per dollar AS, atau naik 26 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.066 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan dollar AS didorong oleh data inflasi AS yang dirilis Jumat malam kemarin, dimana inflasi inti menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Ini membuka ekspektasi bahwa Bank Sentral AS bisa melonggarkan kebijakan pengetatan moneternya ke depan.

“Pelonggaran kebijakan moneter bisa mendorong pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Dari dalam negeri, pasar berekspektasi data inflasi bulan Juni akan kembali turun. Pasar berekspektasi inflasi secara tahunan bisa turun ke level 3,64 persen dibanding sebelumnya 4 persen. Inflasi yang mereda dan stabil bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Di sisi lain, pasar masih mewaspadai isu pelambatan ekonomi global dimana perlambatan sudah terjadi di Eropa dan China. Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset aman. Hari ini rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 15.000 per dollar AS, dengan resisten di kisaran Rp 15.080 per dollar AS,” jelas dia.

Baca juga: Libur Panjang Usai, Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com