Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Beberkan Dampak Positif Ekonomi Indonesia Naik Kelas

Kompas.com - 04/07/2023, 17:35 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, masuknya Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas akan memberikan sejumlah dampak positif terhadap perekonmian nasional.

Salah satu dampak positifnya ialah menarik investasi ke dalam negeri. Sri Mulyani mengatakan, dengan status yang naik kelas, maka kepercayaan investor terhadap Indonesia juga semakin membaik.

"Kemarin saya ketemu dengan banyak investor dan stakeholders mereka punya keinginan dan bahkan berharap Indonesia itu menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi bagus," ujar Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut APBN Makin Sehat, Pemerintah Batal Tarik Utang Rp 290 Triliun

Pasalnya, masuknya Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas menunjukkan kondisi perekonomian yang terus tumbuh. Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan pendapatan nasional bruto (PNB) Indonesia menjadi 4.580 dollar AS merupakan cerminan dari perekonomian nasional yang meningkat.

Bendahara negara pun menampik pandangan masuknya Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah ke atas akan mempersulit akses pembiayaan pemerintah. Menurutnya, pemerintah dinilai akan semakin mudah mengakses pembiayaan, utamanya berasal dari penerbitan obligasi.

"Jadi investor menghargai value surat berharga kita, jadi tidak ada pengaruhnya," katanya.

Baca juga: Surplus APBN Semester I-2023 Capai Rp 152,3 Triliun, Sri Mulyani: Ini Hasil Positif

Sebagai informasi, Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas seiring dengan kenaikkan PNB pada 2022. Indonesia sendiri sebenarnya sempat masuk kelompok tersebut pada 2019, sebelum akhirnya keluar kembali ketika pandemi Covid-19 merebak.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, masuknya Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah ke atas di tengah ketidakpastian global menunjukkan pemulihan ekonomi nasional yang kuat.

"Indonesia berhasil naik menjadi upper-middle income country, bahkan di saat ambang batas klasifikasinya naik mengikuti kenaikan inflasi global," kata dia, dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Ombudsman Minta Sri Mulyani Bayarkan Utang ke Masyarakat Senilai Rp 258,6 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com