Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Produksi Susu, 12 Peternak RI Diterbangkan ke Belanda

Kompas.com - 07/07/2023, 14:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Frisian Flag Indonesia (FFI), mengumumkan 12 peternak muda yang memenangkan program Young Progressive Farmer Academy.

Program tersebut bertujuan untuk mendorong minat anak-anak muda menjadi peternak sapi perah yang sejahtera dan berkelanjutan di tengah ancaman regenerasi peternak sapi perah di Indonesia.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro mengatakan, para pemenang akan mengikuti studi banding di Belanda untuk mempelajari praktik manajemen peternakan sapi terbaik dari peternak lokal di Belanda.

"Kemajuan peternakan sapi perah di Indonesia sangat krusial dalam mendorong pemenuhan kebutuhan susu untuk Indonesia yang lebih sehat dengan asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh keluarga, sejalan dengan tujuan FFI yaitu ‘Nourishing Indonesia to Progress’ dan komitmen FFI untuk membangun keluarga yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras,” kata Andrew dalam acara FFI Young Progressive Farmers Academy Program di Hotel Aloft, Cilandak, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Populasi Sapi Perah Sedikit, 80 Persen Susu Segar di RI Masih Impor

Andrew mengatakan, program Young Progressive Farmers Academy bertujuan mencari peternak muda yang berpikiran progresif untuk mengembangkan peternakan sapi perah dan berkelanjutan.

Ia berharap dalam 3 tahun ke depan, pemenang program Young Progressive Farmer Academy akan tumbuh menjadi peternak skala medium dengan kenaikan pendapatan hingga 50 persen.

"Dengan kenaikan skala bisnis ini, kata dia, para peternak muda akan berkontribusi dalam upaya meningkatkan produksi susu nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan, pembekalan job training di Belanda bagi 12 peternak muda akan memperkuat kemampuan managerial dan pengembangan usaha sapi perah mereka.

"Harapannya para peternak muda ini dapat memanfaatkan kesempatan yang disperoleh untuk berbuat yang sebesar-besarnya baik itu untuk usahanya sendiri, lingkungannya, maupun untuk negara ini. Sangat baik kalau kita dapat membantu pertumbuhan ekonomi," kata Putu.

Baca juga: Peternak Muda Didorong Naikkan Skala Bisnis demi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Berikut ini 12 pemenang peternak muda yang memenangkan program Young Progressive Farmer Academy:

  1. Muhammad Hilal Ferdiansyah dari KPSP Setia Kawan Jawa Timur
  2. Heni Astiti dari Koperasi Bangun Lestari Jawa Timur
  3. Kristianti dari KPSBU Lembang Jawa Barat
  4. Yahdi Nur Haqqi dari Kopersi Produksi dan Usaha Susu Bogor
  5. Rusmini dari KPSBU Lembang
  6. Misbah Munir dari KAN Jabung Syariah
  7. Sulistiani dari Koptan Tani Jasa Tirta
  8. Romi Pebrianur dari KPSP Saluyu
  9. Asep Dani KPSBU Lembang
  10. Bagus Wahyu Putra dari Koperasi Bangun Lestari
  11. Tatok Harianto dari Koperasi SAE Pujon
  12. Mirza Azmi dari Kopersi Rukun Santoso.

Baca juga: 80 Persen Produk Susu Masih Impor, Erick Ajak Frisian Flag Kerja Sama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com