Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sejarah Pelabuhan Paotere Makassar

Kompas.com - 09/07/2023, 21:51 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pelabuhan Paotere adalah salah satu pelabuhan terbesar di kawasan Indonesia Timur. Lokasinya berada di bagian Utara Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelabuhan Paotere Makassar termasuk dalam wilayah admistratif Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah. Bagi masyarakat sekitar, pelabuhan ini juga lebih sering disebut dengan Bandar Perahu Rakyat atau Pelabuhan Makassar.

Berbeda dengan Pelabuhan Soekarno Hatta yang melayani kapal-kapal besar angkutan peti kemas, Pelabuhan Paotere di Makassar ini hanya melayani kapal-kapal kecil, baik angkutan barang maupun penumpang.

Pelabuhan Paotere Makassar juga menjadi kawasan sentra perikanan, di mana kapal-kapal ikan nelayan juga bersandar dan melakukan bongkar muat di pelabuhan ini.

Baca juga: Info Pelabuhan Kumai Kalteng, Tiket, dan Jadwal Kapalnya

Namun seiring berjalannya waktu, pelabuhan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlabuh kapal saja, namun juga ikut berubah menjadi sebuah kawasan wisata bahari.

Destinasi wisata di Pelabuhan Paotere ini menawarkan pemandangan dengan gaya klasik pada era modern. Terutama deretan kapal-kapal pinisi khas Sulawesi Selatan.

Sejarah Pelabuhan Paotere

Mengutip Buku Makassar Doeloe, Makassar Kini, Makassar Nanti (Yayasan Losari, 2000), Pelabuhan Paotere dibangun pada abad ke-16 oleh Raja Tallo kedua, Karaeng Same’ri Liukang Daeng Marewa.

Sementara dalam catatan sejarah lainnya, kalau Pelabuhan Paotere sebenarnya sudah ada sejak abad ke-14. Namun memang baru menjadi pelabuhan besar di era Kerajaan Tallo.

Baca juga: Info Pelabuhan Ulee Lheue Sabang, Tiket, dan Jadwal Kapalnya

Pelabuhan ini juga semakin berperan penting di era Kerajaan Makassar yang merupakan gabungan dari Kerajaam Goa dan Kerajaan Tallo. Di mana pelabuhan ini menjadi pengumpul komoditas rempah-rempah dari Maluku yang dijual hingga ke Eropa.

Kala itu, banyak kapal-kapal Portugis berlabuh ke Pelabuhan Paotere. Hubungan dagang pun awalnya terjalin dengan baik, di mana Sultan Makassar mengizinkan Portugis membangun benteng di kawasan Sombaopu.

Pasca-kedatangan VOC dari Belanda, keberadaan Portugis kemudian tersingkir. Makassar pun belakangan berkonflik dengan VOC.

VOC Belanda yang dibantu Arung Palakka dari Bone berhasil mengalahkan Makassar sehingga memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya.

Baca juga: Info Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Tiket, dan Jadwal Kapalnya

Hingga peralihan VOC ke Hindia Belanda, dan kemudian Hindia Belanda menjadi Indonesia, peran Pelabuhan Paotere sebagai pelabuhan rakyat tetap bertahan.

Pemerintah Indonesia kemudian mengembangkan pelabuhan lain, yakni Pelabuhan Soekarno Hatta yang diperuntukkan untuk kapal-kapal besar.

Daya tarik utama Pelabuhan Paotere Makassar adalah deretan kapal tradisional seperti Pinisi.KOMPAS.COM/Nurain Lapolo Daya tarik utama Pelabuhan Paotere Makassar adalah deretan kapal tradisional seperti Pinisi.

Wisata Pelabuhan Makassar

Selain sebagai pelabuhan rakyat, Pelabuhan Paotere juga merupakan destinasi wisata. Pelabuhan yang juga berfungsi sebagai wisata ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com