JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi akan turut mendukung arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA).
Menteri Koperasi dan UKM RI (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, koperasi punya potensi untuk menggarap berbagai hilirisasi mulai dari mineral seperti nikel, lithium, bauksit, dan tembaga (copper).
"Jadi nanti misalnya untuk produk nikel, produk hiilrisasinya seperti piring, sendok, garpu, dan pisau. Produk-produk kesehatan juga ada yang berbahan baku nikel, itu harus koperasi," ujar dia saat ditemui di kantor Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangkaian perayaan Hari Koperasi Nasional ke-76, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Menanti Peluncuran Minyak Makan Merah
Teten menambahkan, saat ini proses hilirisasi yang sudah dimulai ada di sektor sawit. Saat ini koperasi sudah boleh memproduksi minyak makan merah dari CPO.
Minyak makan merah disebut memiliki vitamin A dan vitamin B, juga dapat digunakan seperti suplemen vitamin.
Selain itu, Kemenkop-UKM juga akan membidik produk unggulan seperti minyak esensial atsiri dan minyak nilam.
"Industri parfum itu bahan baku 95 persen dari Indonesia, kenapa tidak dilhilirisasi di sini. Itu termasuk yang kami hilirisasi," imbuh Teten.
Baca juga: Kemenkop-UKM Sebut UU P2SK Buat Koperasi Bebas Bergerak Jalankan Usaha
Selain itu, komoditas bambu juga dapat didorong hilirisasinya untuk menggantikan kayu karena lebih ramah lingkungan.
Salah satu wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki lahan bambu seluas 40.000 hektar akan menjadi proyek percontohan untuk hilirisasi ini.
Selain itu, komoditas seperti jeruk, kelapa, dan rumput laut juga memiliki potensi yang sama.
Adapun proses ekstraksi juga dapat memberikan nilai tambah bagi beberapa komoditas.
"Tahun ini kami bikin tujuh rumah produksi bersama. Ada yang bisa sampai menjadi produk jadi dan setengah jadi untuk supply chain industri luar negeri," ujar Teten.
Baca juga: Baru 7 Persen UMKM Masuk Rantai Pasok Industri, Menteri Teten: Masil Kecil Dibandingkan Vietnam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya