Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Logistik Indonesia Merosot, Ini Penjelasan Pemerintah

Kompas.com - 19/07/2023, 15:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja logistik Indonesia turun signifikan pada 2023. Hal ini terefleksikan dari data Logistic Performance Index (LPI) Indonesia yang turun dari periode pencatatan sebelumnya, tahun 2018.

Berdasarkan data yang dirilis Bank Dunia itu, skor LPI Indonesia sebesar 3,00 pada 2023, lebih rendah dari 2018 yang sebesar 3,15. Dengan penyusutan itu, peringkat LPI Indonesia turun, dari peringkat ke-45 dunia menjadi ke-63 dunia.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, LPI merupakan alat ukur kita di dalam mengidentifikasi tantangan peluang di dalam logistik perdagangan. Dalam pencatatannya, tidak semua indikator berkaitan dengan kinerja pemerintah, tapi juga pihak pelaku usaha.

"Beberapa yang diukur ini sebenarnya berdasarkan survei-survei terhadap para pelaku usaha," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Luhut: Bank Dunia Enggak Fair soal Indeks Performa Logistik

Lebih lanjut Susi menjelaskan, penurunan LPI disebabkan oleh menurunnya indikator penilaian yang memerlukan partisipasi pihak swasta seperti kompetensi dan kualitas layanan logistik, kemampuan tracking dan tracing, kemudahan layanan pengapalan ke Indonesia, serta frekuensi kesesuaian jadwal waktu barang diterima.

"Sedangkan indikator penilaian yang menjadi kontrol pemerintah seperti efisiensi proses clearance oleh Lembaga Pengendali Perbatasan dan kualitas infrastruktur pendukung menunjukkan kinerja yang baik," ujarnya.

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Susi menambah, diperlukan upaya penataan ekosistem logistik melalui penerapan National Logistics Ecosystem (NLE). NLE sendiri merupakan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak berkaitan dengan arus logistik barang, sistem perbankan, sistem transportasi pergudangan, dan entitas-entitas lainnya yang termasuk di dalam NLE.

Baca juga: Implementasi NLE Diharapkan Genjot Kinerja Logistik

NLE telah diterapkan secara bertahap terhadap 46 pelabuhan pada tahun ini. Dalam penerapannya, NLE didasarkan berdasarkan perbaikan layanan pemerintah di bidang logstik melalui simplifikasi proses bisnis berbasis elektronik, kolaborasi sistem layanan logistik antar pelaku kegiatan logistik, kemudahan dan fasilitasi pembayaran antar pelaku usaha terkait proses logistik, dan penataan sistem dan tata ruang kepelabuhanan serta jalur distribusi.

"Dengan penerapan NLE ini menjadi salah satu inisiatif Pemerintah di bidang logistik yang bisa menjangkau berbagai indikator di LPI tadi, sehingga kalau NLE ini bisa 100 persen kita mandatorikan dan bisa efektif, mudah-mudahan bisa memperbaiki keenam indikator LPI tadi,” ucap Susi.

Sebagai informasi, Bank Dunia menilai LPI berdasarkan 6 dimensi, yakni customs, infrastructure, international shipments, logistics competence and quality, timelines, dan tracking & tracing. Dari keenam indikator itu, 4 indikator LPI Indonesia mengalami penurunan, yakni timeliness (skor 3,3), tracking & tracing (skor 3,0), International Shipments (skor 3,0), serta logistics competence and quality (skor 2,9).

Baca juga: Kesiapan SDM Jadi Tantangan Industri Maritim dan Logistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com