Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Stimulus China Jadi "Angin Segar" bagi Pasar Minyak Mentah

Kompas.com - 19/07/2023, 12:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Selasa (18/7/2023) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia, berbalik menguat dari perdagangan hari sebelumnya yang turun 1,7 persen.

Harga minyak menguat usai China, importir minyak terbesar dunia, memastikan akan berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Selain itu, dipengaruhi adanya ekspektasi jeda kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 1,4 persen atau 1,13 dollar AS menjadi sebesar 79,63 dollar AS per barrel. Sedangkan harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,2 persen atau 1,60 dollar AS menjadi sebesar 75,75 dollar AS per barrel.

Baca juga: Ahok Ungkap Alasan Pertamina Tak Pangkas Harga BBM Subsidi Saat Minyak Dunia Turun

China mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen (year on year/yoy) pada kuartal II-2023, lebih rendah dari proyeksi para analis yang sebesar 7,3 persen karena adanya ekspektasi pemulihan pasca-pandemi.

Konsensus di antara para ekonom menilai pemulihan pasca-pandemi China telah terganggu oleh perlambatan global serta permintaan domestik yang lemah. Tercermin dari ekspor yang terkontraksi atau -5,2 persen dan impor -6,9 persen di kuartal II-2023.

Data ekonomi yang menunjukkan pelemahan itu membuat badan perencana ekonomi tertinggi China berjanji akan meluncurkan kebijakan yang menjadi stimulus untuk memulihkan dan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun 1,7 Persen Tertekan Data Ekonomi China

Janji itu pun menjadi angin segar bagi pasar minyak mentah. Sebab dengan menguatnya ekonomi China, maka permintaan terhadap bahan bakar akan meningkat, sehingga berdampak pada peningkatan harga minyak mentah.

"Pelaku pasar energi mengharapkan pasar minyak akan tetap ketat karena pengiriman Rusia turun dan China bersiap untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada rumah tangga," kata Edward Moya, Analis Aasar Senior Oanda.

Adapun Rusia berencana mengurangi ekspor minyak mentah pada kuartal III-2023 sebesar 2,1 juta ton. Langkah ini sejalan dengan keputusan sebelumnya bahwa akan memperpanjang masa pemotongan ekspor sebesar 500.000 barrel per hari.

Baca juga: Menanti Peluncuran Minyak Makan Merah

Saat ini, aliran minyak mentah lintas laut Rusia pun sudah turun ke level terendah dalam enam bulan pada periode empat pekan terakhir.

Pasokan minyak yang mengetat juga dipengaruhi kondisi persediaan minyak Amerika Serikat (AS). Administrasi Informasi Energi (EIA) AS memproyeksi produksi minyak AS akan turun pada Agustus 2023, untuk pertama kalinya sejak Desember 2022.

Pasar kini sedang menunggu data realisasi persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API), kelompok industri energi di AS, yang akan dirilis pekan ini.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Semakin Susut, Harga Pertalite Bisa Turun?

Analis memperkirakan ada penarikan 2,4 juta barrel dari stok minyak mentah AS selama pekan yang berakhir pada 14 Juli 2023. Jika perkirakan ini benar, maka akan menjadi penurunan stok minyak mentah keempat dalam lima minggu.

"Pergerakan harga minyak mentah menunjukkan prospek pasar yang bullish terhadap kondisi stok minyak mentah (di pasar global) dan jumlah persediaan minyak (AS)," kata analis Gelber and Associates, perusahaan konsultan energi.

Di sisi lain, kenaikan harga minyak dunia pada perdagangan Selasa juga dipengaruhi menguatnya ekspektasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan segera melakukan jeda kenaikan suku bunga.

Baca juga: Tren Harga Minyak Mentah Melemah, Kapan Harga Pertalite Bisa Turun?

Ekspektasi itu menguat usai data Biro Sensus AS menunjukkan laju pertumbuhan penjualan ritel AS melambat. Pada Juni 2023, penjualan ritel mencapai 689,5 miliar dolar AS atau naik 0,2 persen, laju kenaikan yang lebih lambat dibandingkan Mei dan April 2023.

Kondisi pelemahan juga didukung data inflasi AS pada Juni 2023 yang turun ke level 3 persen (year on year/yoy), dan menjadi laju inflasi terendah sejak Maret 2021.

Pelaku pasar memproyeksi The Fed hanya akan satu kali lagi menaikkan suku bunga yaitu di Juli 2023 sebesar 25 bais poin.

"Dengan lesunya sektor manufaktur dan inflasi menunjukkan tanda-tanda pelambatan yang menggembirakan, kenaikan suku bunga The Fed di Juli diantisipasi kemungkinan menjadi kenaikan yang terakhir," kata analis Bank ING dalam sebuah catatan.

Baca juga: Kemendag Godok Rencana Pembayaran Utang Minyak Goreng Pekan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com