JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Kamis (20/7/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (18/7/2023) berakhir pada di zona merah pada level 6.830,2.
Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang melemah. Sentimen negatif yang membayangi pasar hari ini, adalah kasus gagal bayar perusahaan-perusahaan properti di China.
Maximilianus mengatakan, volatilitas pasar obligasi mengalami peningkatan akibat adanya potensi gagal bayar yang terjadi. Di sisi lain, dia menilai China juga sudah kehilangan momentum pemulihan ekonomi.
Baca juga: Dow Jones Catat Kenaikan 8 Kali dalam 4 Tahun Terakhir, Wall Street Berakhir Hijau
“Langkah kebijakan sangat penting, untuk menenangkan pelaku pasar dan investor sebelum hal buruk berikutnya terjadi. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support and resistance 6.803–6.883,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Berbeda dengan Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova yang memperkirakan, IHSG hari ini akan menguat. Ivan mengatakan, level support IHSG berada di 6.780-6.800, 6.728 dan 6.671, sementara level resistennya di 6.912, 6.960 dan 6.985.
“IHSG akan mempertahankan peluang untuk rebound hari ini apabila tetap berada d iatas level 6.790. Sementara pelemahan di bawah 6.790 dapat memicu penurunan menuju garis SMA-60 di sekitar level 6.740. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” ujar Ivan.
Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, Rupiah Menguat
Adapun rekomendasi saham hari ini dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut:
1. WH Project
2. BhinaArtha Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Estimasi Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp 23.000-24.000
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.