Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Optimalisasi Cadangan Migas di Tengah Krisis Energi Dunia

Kompas.com - 23/07/2023, 20:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia dinilai perlu lebih mengoptimalkan pengelolaan cadangan minyak dan gas (migas), apalagi saat ini beberapa negara sedang dalam krisis darurat. Adapun hal yang perlu dilakukan termasuk strategi dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, seperti peningkatan produksi migas di Tanah Air.

Koordinator Tata Kelola dan Pengelolaan Komoditas Kegiatan Hilir Migas Mochamad Ilham Syah dalam dialog interaktif “Mengoptimalkan Cadangan Minyak Nasional di Tengah Krisis Energi Dunia” di kawasan Ciracas Jakarta Timur beberapa waktu lalu mengatakan, perlu adanya strategi dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional seperti peningkatan kapasitas kilang domestik existing.

Selain itu juga penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, peningkatan pembangunan jaringan gas kota, peningkatan produksi LPG domestik, dan pembangunan transmisi gas dan LNG receiving terminal.

“Ada kebutuhan mendesak dari dalam negeri terkait ketersediaan cadangan minyak dan gas di Indonesia. Sehingga juga diperlukan strategi antisipasi dalam menghadapi krisis energi. Ujung-ujungnya adalah kita memperoleh kedaulatan energi, kita memperoleh ketahanan energi, dan pembangunan di negara kita bisa berkelanjutan,” kata Ilham dalam siaran pers, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: Ahok Usul Anak Usaha Pertamina Pindah Kantor, DPR: Kami Tak Menolak Jika Tujuannya Efisiensi

Senada dengan Ilham, Direktur Eksekutif Parwa Institute, Jusrianto menjelaskan, kebutuhan yang besar dalam pemenuhan kebutuhan minyak dan gas di Indonesia muncul pasca Covid-19 dan saat invasi Rusia ke Ukraina.

“Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak komoditi yang dapat dijadikan sebagai posisi tawar untuk mengoptimalkan statute Indonesia di mata dunia,” kata Jusrianto.

Menurut Jusrianto, diperlukan adanya peta jalan terkait bagaimana menghadapi atau menemukan solusi krisis energi dunia yang tidak terlalu berpengaruh pada kondisi domestik Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir: Berapa Pun Saham yang Dilepas Vale Siap Diambil MIND ID

Sementara itu, Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Jayabaya, Farid Sudrajat menyebutkan jika ketahanan energi adalah dasar keamanan nasional. Menurutnya, ketahanan energi adalah aspek krusial dalam upaya negara memastikan ketersediaan energi yang cukup saat menghadapi situasi darurat.

Di tengah komitmen dunia pada transisi energi, dia menilai sektor migas memiliki peran yang cukup penting. Peran penting tersebut meliputi kepastian pasokan energi nasional tetap stabil menuju transisi, turut berkontribusi pada pendapatan negara, sebagai alat negosiasi perdagangan dunia, serta sebagai pilar utama mewujudkan kedaulatan negara.

“Tentu ini diperlukan peran dari seluruh unsur, termasuk peningkatan kesadaran tentang pentingnya ketahanan energi, pengembangan dan advokasi kebijakan energi berkelanjutan, melakukan promosi inovasi teknologi dan riset di bidang migas, meningkatkan efisiensi energi dan penggunaan berkelanjutan, serta memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan energi,” kata Farid.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Pertamina Siap Ambil Alih Blok Masela dari Shell


Ketua Dewan Pembina PP KMR, Iwan Bento Wijaya menjelaskan, negara juga perlu melakukan pengusahaan sumber daya alam, dalam hal ini berkaitan dengan industry hulu dan hilir melalui penyertaan modal pada BUMN di sektor tersebut.

“Langkah-langkah yang dapat negara lakukan dalam penguasaan dan pengusahaan melalui penyertaan modal pada BUMN, menerapkan beberapa skema Busines to Busines,” ungkap Iwan.

Menurut dia, negara membutuhkan biaya yang sangat besar untuk melakukan penelitian, riset, dan eksplorasi migas. Sehingga skema-skema tersebut mendesak dilakukan oleh industri hulu dan hilir. Dengan begitu, akan menumbuhkan nilai perusahaan, hingga kepercayaan investor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com