JAKARTA, KOMPAS.com - Modus penipuan penipuan online melalui file berekstensi Android Package Kit (APK) semakin meresahkan. Penipuan online lewat file APK ini bisa menimbulkan kerugian finansial seperti terkurasnya rekening di aplikasi bank, saldo di aplikasi uang elektronik maupun e- commerce dan platform daring lainnya.
Menurut Bank Indonesia (BI), modus penipuan undangan pernikahan dan modus penipuan kurir paket, merupakan dua dari berbagai modus penipuan online yang tengah marak terjadi.
Modus baru ini akan mencuri informasi dan data pribadi, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada.
Baca juga: PT Lupromax Pelumas Indonesia Bersiap IPO, Tawarkan Harga Saham Rp 160-Rp 200
Penipuan online tersebut dilakukan oleh pelaku dengan cara mengirim file APK ke calon korban melalui aplikasi pesan singkat. Ciri dari format pesannya adalah adanya tulisan APK atau .apk pada akhir nama file.
Setelah file APK tersebut diunduh dan diberi izin akses, pelaku bisa mencuri data rahasia dari handphone calon korban, seperti foto, video, SMS, akses akun m-banking dan lain-lain.
Terkait hal ini, Direktur Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak, mengungkapkan lima cara menghindari penipuan online lewat pengiriman file APK.
Baca juga: Cara Setor dan Tarik Tunai di ATM Mandiri
Saat menerima pesan berisi file APK dari nomor tidak dikenal–misalnya berupa undangan pernikahan digital, tagihan, resi pengiriman dan sebagainya–lewat aplikasi pesan singkat, hindari mengeklik atau mengunduh file tersebut.
Jika pengguna terlanjur mengeklik atau download file APK ilegal, segera kembalikan handphone ke setelan pabrik (reset factory).
Ubah seluruh data di semua akun aplikasi yang menyimpan data pribadi, seperti nomor handphone, e-mail, password dan PIN, di aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya.
Selalu lakukan konfirmasi ulang, melalui jalur terpercaya atau resmi, saat menerima pesan mencurigakan atau file APK dari pihak, yang mengaku sebagai kerabat dekat atau instansi lain.
Tokopedia sendiri selalu menyampaikan informasi tentang promo, undian dan informasi lainnya melalui kanal resmi, seperti situs web www.tokopedia.com, blog www.tokopedia.com/blog, media sosial yang terverifikasi, serta email dengan domain @tokopedia.com.
Baca juga: Temui Dubes Saudi, Menhub Bahas soal Umrah dan Haji, serta Pembukaan Rute Penerbangan ke RI
Lakukan pembaruan sistem operasi, aplikasi dan software pada handphone secara berkala guna meningkatkan keamanan perangkat.
Masyarakat juga dianjurkan rutin mengganti password di seluruh akun, termasuk aplikasi perbankan dan yang berkaitan dengan transaksi digital lainnya, seperti Tokopedia. Hindari menggunakan password yang sama antar akun.
Saat mengganti password, jangan pernah sebar kode OTP atau password ke orang lain untuk menghindari kebocoran akun.
Platform marketplace menggunakan sistem rekening bersama (rekber) untuk melindungi pengguna ketika bertransaksi secara online.