Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Gempuran Produk China, SPS Corporate Bangun Pabrik Granit di Subang

Kompas.com - 24/07/2023, 21:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Superior Porcelain Sukses (SPS) membangun pabrik granit di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi yang mencapai 14 juta meter persegi pertahun.

Pabrik granit yang berlokasi di Kadawung, Paburan, Subang itu memiliki luas bangunan 81.000 meter persegi dan berdiri di atas tanah 22 hektar.

Adapun pengoperasian pabrik tersebut ditargetkan bakal beroperasi pada semester 2 tahun 2024.

Direktur Produksi PT Superior Porcelain Sukses Hendra Widodo mengatakan, salah satu alasan pembangunan pabrik ini adalah lantaran perusahaanya melihat dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan granit di dalam negeri mayoritas masih terpenuhi dari impor.

Baca juga: Bahlil Akan Bujuk Foxconn Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

Oleh sebab itu pihaknya berharap dengan kehadiran pabrik granit SPS di Subang sekaligus menjawab tantangan gempuran produk impor, terutama dari Tiongkok, meskipun pemerintah sudah menerapkan safeguard sejak 2018.

Selain itu, kehadiran pabrik granit tersebut juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal. Sebab kebutuhan tenaga kerja di pabrik tersebut nantinya lebih dari 600 orang.

Granite tile yang diproduksi PT Superior Porcelain Sukses nantinya merupakan produk kedua SPS Corporate di bidang building material. Sebelumnya SPS Corporated sukses menjalankan industri bata ringan yang cukup terkenal di Indonesia, Blesscon.

“Kami berharap perusahaan ini bisa menjadi Top 3 di bidang industri granite tiles. Mengikuti jejak company lain di SPS Corporate,” kata Hendra Widodo dalam siaran persnya, Senin (24/6/2023).

Baca juga: Jokowi Minta Pabrik Pindad dan PTDI Pindah ke Subang

Selama ini SPS Corporate leading di beberapa industri. Mereka masuk Top 3 di industrinya masing-masing. Mulai industri kertas, tisu, hingga bata ringan (Blesscon).

Kehadiran pabrik-pabrik SPS Corporate di beberapa daerah di Indonesia juga terbukti mampu menyerap tenaga kerja lokal. Sekaligus membangkitkan perekonomian di sekitarnya.

Granit yang diproduksi PT Superior Porcelain Sukses ini nanti jenisnya homogeneous tiles dan porcelain tiles. Masing-masing kapasitas produksinya 7 juta meter kubik per tahunnya. Jadi total pertahunnya bisa memproduksi 14 juta meter kubik.

Homogeneous tiles memiliki karakter lebih padat, keras, dan sedikit pori-pori sehingga lebih tahan lembab dan anti noda

Sementara itu, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyambut baik pembangunan pabrik granit PT SPS. Ketua Bidang Keramik dan Ubin Asaki, Andrea Petrina mengatakan, pembangunan pabrik granit PT SPS bisa membawa multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia.

“Investasi ini juga bagian dari komitmen industrik kermaik nasional terhadap dukungan pemerintah memberi yang telah memberikan harga gas khusus,” kata Andrea.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, investasi PT SPS itu juga mendukung program pemerintah akan subtitusi impor.

“Seperti kita tahu homogeneous tiles impor telah membanjiri Indonesia. Semoga portofolio import nantinya bisa dialihkan ke produk SPS setelah pabrik ini sudah produksi. Apalagi kapasitas produksinya untuk homogeneous tiles ini sangat besar,” ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Luncurkan Bursa Perdagangan Karbon di September 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com