Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Ingin Jadi Pemegang Saham Mayoritas di Vale Indonesia

Kompas.com - 26/07/2023, 21:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menunggu keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait pelepasan (divestasi) saham PT Vale Indonesia (INCO).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah melalui perusahaan pelat merah ingin menjadi pemegang saham mayoritas Vale. Saat ini pemerintah masih terus melakukan negosiasi dengan Vale.

"Vale kita masih menunggu arahan dari Kementerian ESDM terkait dengan hal-hal yang menjadi pemenuhan persyaratan mereka untuk pengalihan KK (kontrak karya) jadi IUPK (izin usaha pertambangan khusus). Itu kan teritorinya Kementerian ESDM," ungkapnya saat ditemui di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Erick Thohir: Berapa Pun Saham yang Dilepas Vale Siap Diambil MIND ID

Menurut Tiko, sapaan akrabnya, setelah ada keputusan terkait izin operasi, maka pihaknya akan melihat kemungkinan untuk BUMN menjadi pemegang saham mayoritas di Vale.

Saat ini, pemerintah melalui MIND ID baru memiliki 20 persen saham Vale. Rencananya saham yang dilepas Vale akan kembali dibeli MIND ID melalui anggota holding-nya PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

"Kami inginnya Antam bisa naik menuju majority kalau memungkinkan," kata dia.

Sejauh ini Vale pun menawarkan untuk melepas 14 persen sahamnya. Angka itu naik dari rencana sebelumnya yang sebesar 11 persen.

Tiko bilang, saat ini pemerintah berharap bisa mendapatkan 34 persen saham Vale agar menjadi pemegang saham mayoritas.

"Kita lagi bicara untuk bisa naik ke 34 persen tapi nanti tergantung dari vale," ucapnya.

Di sisi lain, tambah dia, BUMN pada dasarnya ingin Vale terus melakukan produksi dan mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Tapi yang juga penting kita ingin juga Vale ini benar-benar meningkatkan produksi dan development (pengembangan) ke depan utnuk ekosistem baterai juga," papar Tiko.

Baca juga: Soal Rencana IPO Freeport, Ini Jawaban BEI

Untuk diketahui, pelepasan saham ini sebagai syarat perpanjangan kontrak Vale yang akan berakhir pada 2025, di mana 51 persen saham Vale harus dimiliki pihak Indonesia.

Saat ini komposisi pemegang saham Vale Indonesia sendiri terdiri dari 43,79 persen milik Vale Canada Limited, yang juga sebagai pengendali. Lalu 15,03 persen milik Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM), dan 0,54 persen milik Vale Japan Ltd.

Kemudian sebesar 20 persen dimiliki MIND ID, dan sekitar 21,18 persen menjadi saham publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: Jika Jadi Pengendali Vale, Pemerintah Dinilai Bisa Pacu Hilirisasi Nikel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com